News

NasDem Tak Merasa Disentil Jokowi Ketika HUT Golkar

Pernyataan Presiden Jokowi yang menyinggung untuk berhati-hati dan tidak sembarangan mengusung pasangan capres-cawapres ketika berpidato pada puncak HUT ke-58 Partai Golkar di Jiexpo, Kemayoran, Jumat (21/10/2022) malam, dianggap seolah menyentil Partai NasDem, parpol pendukung pemerintah yang sudah deklarasi capres. Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali menilai spekulasi itu salah sasaran, karena Jokowi memahami tradisi NasDem yang konsisten mendukung eks Gubernur DKI hingga menjabat dua periode.

“Dengan mengutip perumpamaan Pak Jokowi di pidato ulang tahun Partai Golkar, saya pikir itu bukan ditujukan untuk NasDem,” ujar Ahmad Ali melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu (23/10/2022).

Dalam pidatonya pada HUT Golkar yang turut dihadiri petinggi partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Surya Paloh selaku Ketum NasDem, Jokowi mengibaratkan capres seperti pilot yang bakal menerbangkan pesawat, sedangkan parpol sebagai perusahaan maskapai. Apabila ada dua kandidat calon pilot yang mesti diseleksi dia mengingatkan parpol untuk hati-hati terhadap calon yang memberikan banyak janji seperti diskon gratis dan semua penumpang akan duduk di kelas bisnis.

Jokowi menilai kandidat tersebut memiliki target yang tak realistis dan mengingatkan parpol untuk tidak sembarangan menentukan sikap dalam mengusung capres-cawapres. “Jangan sembarangan menentukan calon pilot dan co-pilot yang akan dipilih oleh rakyat. Jangan sembarangan pilih capres-cawapres,” ujar Jokowi.

Ahmad Ali menilai pernyataan Jokowi tidak relevan jika dikaitkan dengan posisi NasDem yang sudah memiliki capres pada Pilpres 2024 lantaran partainya memiliki mekanisme tersendiri dalam menjaring kandidat. Termasuk ketika dua kali mengusung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019. “Pernyataan Pak Jokowi bukan untuk Nasdem,” tegasnya.

Mekanisme atau tradisi NasDem yang dimaksud yakni mengumumkan terlebih dulu figur yang bakal diusung dalam gelaran pemilu nasional maupun pemilihan kepala daerah. “Tradisi tersebut sudah dimulai sejak Partai NasDem berdiri dan yang dicapreskan adalah Jokowi, yang saat itu seorang gubernur,” kata Ali, yang juga menegaskan NasDem tidak sembrono atau asal dalam menentukan capres.

Pernyataan Ali mempertegas sikap Surya Paloh yang disampaikan selepas menghadiri silaturahmi kebangsaan dengan akademikus dari sejumlah universitas yang digelar NasDem, Sabtu (22/10/2022). Paloh menilai pernyataan tersebut disampaikan Jokowi kepada Golkar selaku tuan rumah acara itu.

“Saya pikir itu nasihat Pak Jokowi kepada Partai Golkar ya,” ujar Paloh yang video pelukan hangatnya tak disambut Jokowi pada HUT Golkar viral.”Saya pikir itu nasihat yang baik,” tutupnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button