News

Hong Kong Catat 37.529 Kasus Baru COVID-19 dengan 150 Kematian

Pemerintah Hong Kong melaporkan 37.529 kasus baru dan 150 kematian akibat COVID-19 pada Sabtu (5/3/2022) ketika infeksi menyebar luas ke panti jompo yang membuat fasilitas kesehatan kewalahan.

Angka kasus harian itu lebih rendah dari 52.523 kasus pada Jumat (4/3/2022), tapi masih jauh di atas rata-rata 100 infeksi pada awal Februari. Tahun lalu, Hong Kong malah tidak mencatat satu kasus pun selama tiga bulan terakhir sebelum 31 Desember 2021.

Mengutip Reuters, otoritas kesehatan Hong Kong mengatakan lebih dari 900 panti jompo telah terpapar.

Penasihat ahli pemerintah Prof David Hui mengatakan pada Sabtu bahwa dia yakin sekitar 15 persen dari 7,4 juta penduduk Hong Kong telah terinfeksi COVID-19, demikian media penyiaran RTHK melaporkan.

Lonjakan kasus telah mengurangi jumlah pekerja aktif di sektor perawatan kesehatan, transportasi publik, pengelola mal, toko swalayan, dan apotek.

Banyak rak di toko swalayan kembali kosong meskipun pemerintah mengatakan ada banyak pasokan makanan segar dari China daratan dan masyarakat tak perlu membeli berlebihan.

Dua jaringan swalayan terbesar di kota itu mulai membatasi pembelian makanan dan obat pada Jumat untuk mencegah aksi borong di tengah kekhawatiran publik pada isu lockdown total.

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam sebelumnya mengatakan tidak akan ada lockdown total meskipun banyak penduduk kesal dan frustrasi dengan informasi pemerintah yang berbeda-beda dan kebijakan COVID yang kerap berubah.

Pada Sabtu, perusahaan layanan pos Hong Kong mengatakan pihaknya akan menghentikan layanan kurir dan pengiriman paket domestik, kecuali ‘jasa esensial’, mulai Senin besok (7/3/2022) sampai waktu yang belum ditentukan.

Sejak awal pandemi pada akhir 2019, Hong Kong telah mencatat lebih dari 403.000 kasus COVID-19 dan sedikitnya 1.560 kematian, jauh lebih rendah dari banyak kota lainnya. Sebagian besar kasus dan kematian dilaporkan dalam sebulan terakhir.

Meski Hong Kong menerapkan kebijakan ‘nol COVID’, tapi lonjakan kasus telah membuat penduduk frustrasi, menutup tempat usaha, dan memisahkan anggota keluarga. Banyak pekerja asing telah meninggalkan kota yang menjadi pusat keuangan global itu.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ikhsan Suryakusumah

Emancipate yourselves from mental slavery, none but ourselves can free our minds...
Back to top button