Ototekno

Realme Indonesia Fokus pada Number dan C Series, Narzo Jadi ‘Korban’

Realme Indonesia mengumumkan bahwa mereka tidak akan menghadirkan produk baru di lini Narzo untuk penjualan online tahun ini. Keputusan ini diambil dalam rangka menyesuaikan model penjualan offline ketimbang online serta juga dengan situasi ekonomi saat ini dan fokus untuk number series dan C series yang lebih populer.

Produk Narzo terakhir yang hadir di Indonesia adalah Realme Narzo 50i Prime yang diluncurkan pada Agustus 2022. Namun, Krisva Angnieszca, PR Lead Realme Indonesia, menegaskan bahwa Realme tidak menutup kemungkinan kehadiran Narzo series di Indonesia di masa depan.

Strategi Realme Indonesia

“Kami kan tahu sekarang keadaan lagi susah, krisis ekonomi juga sudah jadi rahasia umum. Jadi kami nggak ingin terlalu banyak masukin produk tapi nanti ternyata peminatnya sedikit,” jelas Krisva saat menjawab pertanyaan inilah.com pada konferensi pers setelah peluncuran Realme 11 di Jakarta, Rabu (23/8/2023). “Realme Narzo saat ini tetap dimaintain tapi di pasar India karena penjualannya lebih banyak online. Kami lihat tren lah. Kalau nanti trennya di sini berubah,  kami mungkin akan pertimbangkan itu juga,” tambahnya.

PR Lead Realme Indonesia Krisva Angnieszca (tengah)
PR Lead Realme Indonesia Krisva Angnieszca (tengah). (Foto: inilah.com)

Selama lima tahun berkiprah di Indonesia, Realme berhasil menjual 20 juta unit ponsel dan IoT. Ke depannya, Realme memasang target yang lebih ambisius yaitu menempati peringkat tiga besar di pasar Asia Tenggara.

Investasi pada Performa, Fotografi, dan Desain

Salah satu strategi utama yang diungkap oleh Krisva adalah investasi yang lebih besar untuk sektor performa, fotografi, dan desain untuk ponselnya. Tiga sektor ini dipilih untuk memenuhi permintaan pengguna Realme, terutama generasi muda.

“Kami tahu, kita sudah melakukan research di tiga faktor itu adalah faktor yang paling banyak dicari semua user,” kata Krisva.

Ekspansi Pasar Offline

Selain itu, Realme juga akan fokus memperluas kehadirannya di pasar offline agar lebih mudah dijangkau oleh konsumen. Vendor ponsel asal China ini berencana memperbanyak titik penjualan offline hingga 13.000 unit dalam lima tahun ke depan, serta mempererat kerjasama dengan Erafone. Realme juga akan menambah lokasi service center hingga 100 unit di kota-kota besar di Indonesia.

Fokus pada pasar offline ini bukan tanpa alasan. Krisva mengatakan pasar ponsel Indonesia memang didominasi oleh pembeli offline ketimbang pembeli online.

Realme Indonesia menunjukkan komitmennya untuk terus berkembang dan berinovasi di pasar ponsel Indonesia. Dengan fokus pada number series dan C series, investasi pada sektor kunci, dan ekspansi pasar offline, Realme berharap dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai target ambisiusnya di pasar Asia Tenggara. Strategi ini mencerminkan respons yang fleksibel dan strategis terhadap dinamika pasar dan kebutuhan konsumen di tengah tantangan ekonomi saat ini.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button