News

PKS: Klaim Andi Arief soal Para Kandidat Cawapres Anies Mundur hanya Gimmick

Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsy membantah keras klaim sepihak Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut para kandidat cawapres Anies Baswedan mengundurkan diri.

Pernyataan mengundurkan diri, terkesan negatif seakan ada ketidaksolidan dalam koalisi. Padahal menurut Aboie, hingga saat ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) masih solid. Ia memastikan pernyataan Andi hanya gimmick politik belaka.

“Enggak, ini koalisi paling solid, sudah lah. Tidak ada masalah, yang berkembang ini namanya gimmick-gimmick. Politik itu kalau gak ada gimmick-gimmick itu tidak ada media,” ujarnya di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).

Anggota Komisi III DPR RI ini turut mengingat Partai Demokrat soal kesepakatan antara partai-partai pengusung yang tidak menginginkan adanya unsur pemaksaan terkait keputusan cawapres pendamping Anies.

“Memaksa itu tidak ada. Jadi dalam suasana demokrasi itu kebersamaan itu dilihat, nanti dari banyak sisi. (Misalnya) daya dukung suaranya, kemampuan dan sebagainya. Nanti dalam pertemuan terakhir akan muncul namanya. Sudah dikantongi sebenarnya, tinggal keluar aja,” sambungnya.

Meski begitu, Aboe masih ingin berprasangka baik dengan Demokrat, dan menganggap pernyataan Andi Arief adalah sebuah harapan agara adanya kesepakatan bersama, bukan pemaksaan untuk mengusung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai pendamping Anies.

“Bukan mendesak. Kita berharap ada sebuah keputusan bersama, ikan sepat ikan gabus, lebih cepat lebih bagus. Tetapi cepatnya itu sesuai dengan situasi politik kita,” tandasnya.

Sebelumnya, Andi Arief mengaku pihaknya sudah mengetahui nama-nama bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan di 2024. Dari nama-nama yang masuk dan dikaji tersebut menyatakan mundur karena tidak bisa memenuhi persyaratan menjadi cawapres pendamping Anies di Pilpres 2024.

Andi menyebut pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan figur-figur yang masuk sebagai kandidat cawapres pendamping Anies. Dari hasil komunikasi tersebut, seluruh kandidat cawapres mengaku tidak siap untuk menjadi cawapres. Sehingga hanya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyatakan kesiapannya dan sanggup menjadi cawapres Anies.

“Semua jawaban para figur di luar mas ketum (AHY) menyatakan tidak sanggup memenuhi persyaratan. Kesimpulannya ketum AHY yang memenuhi kesanggupan dan persyaratan menjadi cawapres Anies,” kata Andi Arief melalui keterangan tertulis, Jumat (9/6/2023).

Dengan begitu, Partai Demokrat akan mendorong AHY sebagai cawapres Anies. Namun dorongan ini bukan karena AHY adalah ketua umum ataupun putra dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Andi mengatakan dorongan yang diberikan Demokrat ini karena hanya AHY yang siap menerima tantangan dan memenuhi persyaratan menjadi pendamping Anies di Pilpres 2024.

“Sekali lagi bukan karena semata AHY adalah ketum kita dan sebagai putra pak SBY. Tapi memang figur-figur lain tak sanggup. Hanya ketum AHY yang sanggup menerima tantangan rakyat membawa aspirasi perubahan dan perbaikan,” imbuh dia.

Andi memang tidak menyebutkan secara detail soal bentuk kesiapan dari AHY menjadi cawapres pendamping Anies. Sebab selama ini Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) tidak pernah menjelaskan secara gamblang persyaratan apa yang dibutuhkan sebagai cawapres pendamping Anies.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button