Market

Imbas Kebijakan AS, Harga Gandum Dunia Naik 3,2 Persen

Harga gandum dunia naik 3,2 persen pada Oktober 2022. Kenaikan ini akibat ketatnya pasokan dari Amerika Serikar (AS) menyusul revisi penurunan produksi.

Berdasarkan Indeks Harga Pangan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) pada Jumat (4/11), harga gandum tidak berubah dari September. Kondisi ini bertahan setelah enam bulan sebelumnya turun berturut-turut.

Sub-indeks biji-bijian dan sereal juga naik 3,0 persen dan membangun kenaikan 2,2 persen sebulan sebelumnya.

FAO menjelaskan hal ini dengan “berlanjutnya ketidakpastian” tentang program yang memungkinkan Ukraina mengekspor gandum dengan aman dari Pelabuhan Laut Hitam karena konfliknya dengan Rusia.

“Tingkat produksi yang lebih rendah di Amerika Serikat juga menjadi faktor,” katanya.

Harga jagung naik 4,3 persen, mencerminkan ekspektasi produksi yang lebih rendah di Amerika Serikat dan Uni Eropa. Hal ini juga dikombinasikan dengan musim tanam kering di Argentina.

Kenaikan harga biji-bijian dan sereal diimbangi oleh penurunan 1,6 persen harga minyak nabati, penurunan 1,7 persen untuk harga susu, penurunan 1,4 persen untuk daging, dan penurunan 0,6 persen harga gula.

Namun, keempat sub-indeks tetap di atas level mereka dari tahun lalu, karena peningkatan dramatis dari bulan-bulan awal krisis Ukraina.

Indeks Harga Pangan FAO didasarkan pada harga di seluruh dunia untuk 23 kategori komoditas pangan yang mencakup harga untuk 73 produk berbeda dibandingkan dengan tahun dasar. Indeks FAO berikutnya dijadwalkan akan dirilis pada 2 Desember.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button