News

Tersisa Rp1,4 Triliun, Etho Targetkan Penyerahan Aset Jiwasraya Tuntas Tahun Ini

Menteri BUMN Erick Thohir (Etho) mengatakan, saat ini aset PT Asuransi Jiwasraya senilah Rp3,1 triliun sudah diserahkan dari pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) ke Kementerian BUMN. Sisanya, sebesar Rp1,4 triliun akan diselesaikan tahun ini.

Adapun aset-aset yang sudah diserahkan, tutur Etho, berupa surat berharga. Ia berharap penyelesaian penyerahan aset itu akan dapat diselesaikan pada tahun ini. “Saya rasa aset-aset yang sudah diserahkan, salah satunya adalah bagaimana menyelesaikan surat-surat atau misalnya hasil dari sitaan Pak Jaksa Agung (ST Burhanuddin) yang kemarin sudah, surat berharga bernilai Rp3,1 triliun dan ini masih ada yang dalam proses tahun ini Rp1,4 triliun,” kata Erick dalam “Penyerahan Pengelolaan Aset Perkara Jiwasraya dari Kejaksaan Agung RI kepada Kementerian BUMN”, di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Mungkin anda suka

Lebih lanjut ia mengatakan dirinya akan terus mendukung Kejagung untuk menyelesaikan kasus ini, demi menciptakan rasa aman di masyarakat. Karena menurutnya, penanganan kasus Jiwasraya ini sudah berjalan hampir dua tahun lamanya, dan harus dituntaskan.

Atas alasan itu, dirinya dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin bertemu pada hari ini, guna mensinkronisasi data terhadap penyelesaian kasus Jiwasraya yang tertunda. “Ini yang kita dorong. Kembali saya apresiasi setinggi-tingginya kepada Jaksa Agung bisa mengawal penyelesaian aset, seperti surat berharga dan lain-lainnya yang bisa membantu penyelesaian dari Jiwasraya itu sendiri,” katanya.

Sementara itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengungkapkan pihaknya bakal mengungkap satu kasus baru di BUMN. Meski tak menjelaskan dengan rinci, tapi ia memastikan kasus tersebut terkait dengan skandal keuangan. Ia mengaku Kejagung sedang melakukan pendalaman dan akan segera umumkan ke publik.

“Ada satu case, satu kasus yang rencananya nanti akan diserahkan kepada kami, dan kasus ini memang cukup menarik. Tapi, kami belum bisa menyebutkan dulu kasusnya karena akan kami perdalam dulu, sehingga nanti kalau kami sampaikan kepada teman-teman nanti sudah fix,” ujarnya.

Burhanuddin mengatakan, pihaknya sedang berusaha dan bersinergi bersama Kementerian BUMN untuk menyelesaikan kasus-kasus dalam rangka mendukung program bersih-bersih BUMN. Ketika disinggung mengenai jumlah kerugian dalam kasus ini, Burhanuddin mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button