Hangout

Buku Sang Cipta Rasa Cocok Buat Pembaca yang Ingin Healing

Sebuah buku dengan judul Sang Cipta Rasa (SCR), Sebuah Perjalanan Pulang ke Diri Sendiri ciptaan penulis muda Fahd Pahdepie siap dirilis dalam waktu dekat.

Fahd mengatakan, buku dengan 88 bagian dan delapan bab ini cocok untuk siapapun, terlebih bagi para pembaca yang berniat mencari kebahagiaan atau sekadar healing.

Mungkin anda suka

“Buku ini cocok bagi siapapun yang mau mengenal rasa. Jadi di bagian belakang buku ini saya tulis bayangkan Anda sedang menghadapi sebuah persoalan pelik dalam hidup. Apapun itu sesuatu yang membuat tidak gelisah dan bertanya-tanya tentang diri, hidup, takdir, dan masa depan,” kata Fahd dalam keterangannya dikutip, Jakarta, Sabtu (25/2/2023).

Meski diangkat dari perjalanan hidup Fahd dan menjadi semacam memoar atau jurnal perjalanan, pembaca diyakini akan memetik banyak pelajaran berharga. Baik tentang diri, hidup, takdir, masa depan apapun variannya buku ini dinilai Fahd tepat untuk mereka yang mau menyelam ke dalam diri.

“Konon perjalanan membuat anda berefleksi, menyelam ke dalam diri. Melihat cerita-cerita orang lain untuk Anda jadikan pelajaran. Anda menikmati perjalanan itu,” tambah Fahd.

“Jadi buat Anda yang mau healing, mau soft your problem, atau mau happy dan bahagia buku ini cocok,” lanjutnya.

Terkait judul buku, Sang Cipta Rasa. Warga Cirebon, Jawa Barat agaknya sudah tidak asing mendengar tiga kata itu.

Sang Cipta Rasa merupakan nama Masjid Agung Keraton Cirebon yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, dan Sunan Bonang pada 1498 M.

Menariknya, Fahd merefleksikan masjid Sang Cipta Rasa itu sebagai tempat untuk merenung, bersimpuh, dan berkaca diri atas perjalanan rasa yang telah ia tempuh.

“Tanpa terasa, tiba-tiba perjalanan itu membawa Anda ke sebuah tempat. Namanya Sang Cipta Rasa. Jadi saya mengandaikan Sang Cipta Rasa sebagai sebuah tempat karena saya terinspirasi dari Masjid di Cirebon namanya Sang Cipta Rasa juga dan di situ selalu ada perasaan yang berbeda,” terang Fahd.

Namun, dalam pengantarnya Fahd sudah melakukan disclaimer bahwa semua cerita dalam buku SCR tidak ada hubungannya dengan masjid Sang Cipta Rasa. Buku ini juga tidak hendak menceritakan sesuatu yang berhubungan dengan Sunan Gunung Jati.

“Saya tulis di tempat itu dan merenung, bersimpuh berkaca diri, mengasah dan menerangkan rasa. Hidup adalah sebuah perjalanan dan kita adalah para pencari. Hanya rasa yang tenang dan terang akan  mengantarkan kita mengenal Sang Cipta Rasa yang melembutkan semua perasaan,” tutur Fahd.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button