Market

Laba hingga Puluhan Triliun, Inilah 8 Perusahaan Nikel Terbesar di Indonesia

Industri tambang nikel dikabarkan akan menjadi primadona para investor di tahun 2023. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dan pergerakan di dalam sektor pengolahan nikel, terutama dari industri baterai listrik.

Terlebih lagi sekarang industri baterai listrik sedang membutuhkan sumber daya alam nikel untuk diolah kembali menjadi baterai yang digunakan untuk kebutuhan kendaraan listrik.

Itulah sebabnya, emiten tambang nikel mulai menjadi pusat perhatian para investor yang mencari keuntungan dalam jumlah yang besar.

Berikut adalah perusahaan nikel di Indonesia yang terbesar dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia:

1. PT Aneka Tambang TBK

Perusahaan Nikel Di Indonesia Pt Aneka Tambang Tbk - inilah.com
Photo: PT Aneka Tambang TBK

Perusahaan nikel di Indonesia yang pertama ada PT Aneka Tambang TBK yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, dan bijih nikel.

Perusahaan dengan kode BEI (Bursa Efek Indonesia) ANTM ini bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia (IBC), LG Energy Solution (LGES), dan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL) sebagai produsen bahan baku baterai untuk kendaraan listrik.

Sebagai salah satu perusahaan emiten di sektor pertambangan dan logam, PT Aneka Tambang TBK masuk ke dalam produsen emas terdiversifikasi yang berorientasi pada ekspor.

Di tahun 2021, perusahaan ini berhasil mencatat laba bersih hingga Rp1,8 triliun dengan total pendapatan sebesar R38 triliun.

Adapun wilayah tambang yang dimiliki PT Aneka Tambang TBK tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, meliputi:

  • Pulau Maniang: Kecamatan Wundulako, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
  • Kecamatan Pomalaa: Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
  • Kecamatan Lasolo: Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
  • Kecamatan Asera dan Molawe: Kabupaten Konawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
  • Kecamatan Maba dan Maba: Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.

2. PT Vale Indonesia TBK 

Pt Vale Indonesia Tbk  - inilah.com
Photo: Inspirasi Timur Indonesia

PT Vale Indonesia TBK menjadi salah satu perusahaan tambang nikel di Indonesia yang juga masuk ke dalam daftar BEI dengan kode INCO.

Perusahaan ini menjadi produsen nikel matte dengan catatan pendapatan sebesar Rp8,3 triliun. Nilai tersebut merupakan pencapaian terbesar mereka yang naik sebesar 38 persen dari pendapatan semester pertama di tahun 2021.

Adapun sejumlah wilayah pertambangan yang dikuasai oleh PT Vale Indonesia TBK, meliputi:

  • Blok Soroako: Kabupaten Luwu Timur (Sulawesi Selatan) dan Kabupaten Morowali (Sulawesi Tengah)
  • Blok Suasua: Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara
  • Blk Pomalaa: Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara
  • Blok Bahodopi: Kabupaten Morowali (Sulawesi Tengah) dan Kabupaten Luwu Timur (Sulawesi Selatan)

3. PT Central Omega Resources Tbk

Pt Central Omega Resources Tbk - inilah.com
Photo: PT Central Omega Resources Tbk

Perusahaan nikel di Indonesia selanjutnya ada PT Central Omega Resources Tbk yang bergerak di bidang pertambangan, pengolahan mineral, dan perdagangan hasil tambang.

Perusahaan yang memiliki kode DKFT di Bursa Efek Indonesia ini juga dikenal menghasilkan produksi bijih nikel dan feronikel yang diambil dari beberapa wilayah pertambangan dan pemurnian di Sulawesi Tengah.

Sayangnya, berdasarkan warta yang diterbitkan oleh Kontan menyebut perusahaan ini tidak menghasilkan pendapatan yang memuaskan, malah sebaliknya, mereka cenderung merugi hingga Rp148,01 miliar di sepanjang kuartal pertama tahun 2023.

Realisasi ini berbanding terbalik dengan pencapaian yang mereka dapatkan di kuartal pertama tahun 2022, dimana DKFT membukukan laba hingga Rp6,93 miliar.

4. PT Ifishdeco Tbk

Pt Ifishdeco Tbk - inilah.com
Photo: Pt Ifishdeco Tbk

PT Ifishdeco TBK adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih mentah nikel. Perusahaan ini juga melakukan berbagai kegiatan bisnis meliputi eksplorasi, pengembangan, dan penjualan nikel yang berbasis di wilayah Sulawesi Tenggara.

PT Ifishdeco TBK dengan kode IFSH ini mendapat pencapaian fantastis sepanjang tahun 2021 dengan penjualan bersih sebesar Rp906,25 miliar dengan laba bersih sebesar Rp159,07 miliar.

Di awal tahun 2023 ini, IFSH membukukan laba bersih sebesar Rp20,4 miliar. Nilai yang kurang memuaskan jika dibandingkan dengan pencapaian mereka di kuartal pertama 2022 sebesar Rp36,6 miliar.

5. PT Resource Alam Indonesia Tbk.

Ilustrasi: iStock Photo

PT Resource Alam Indonesia Tbk dengan kode KKGI menjadi salah satu perusahaan tambang yang menjadi incaran investor. Perusahaan ini mulai melakukan penawaran pertamanya pada Juli 1991 dengan jumlah saham yang terjual sebanyak 4,5 juta lembar dengan harga penawaran Rp5.700 per lembar saham.

Di tahun 2023, PT Resource Alam Indonesia Tbk mulai melakukan ekspansi produksi nikel di beberapa wilayah Sulawesi Tenggara dengan target produksi sebanyak 600 ribu ton. 

Selain itu, perusahaan ini juga berencana meningkatkan produksi dan distribusi tambang batu bara sebanyak 4 ton sesuai dengan tingkat permintaan pasar.

6. PT Timah Tbk

Perusahaan Nikel di Indonesia Pt Timah Tbk - inilah.com
Photo: Pt Timah Tbk

Perusahaan tambang dengan kode saham TINS ini bergerak di bidang produsen dan eksportir logam timah. Kegiatan usaha utamanya mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan, dan produsen nikel.

Berdasarkan website resmi mereka, perusahaan ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,04 triliun di tahun 2022. Ini menjadi pencapaian terbesar mereka mengingat di tahun 2022 tengah terjadi fluktuasi harga jual logam timah yang sangat tinggi.

7. PT PAM Mineral Tbk

Perusahaan Nikel Di Indonesia Pt Pam Mineral Tbk - inilah.com
Photo: PAM Group

PT Pam Mineral Tbk berdiri pada tanggal 15 Januari 2008 ini bergerak di bidang pertambangan mineral nikel.

Perusahaan ini juga menawarkan saham dengan kode NICL yang beroperasi di dua wilayah yang tersebar di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Emiten tambang produsen nikel NICL membukukan laba bersih sebesar Rp58,05 miliar sepanjang kuartal pertama tahun 2023.

8. PT Harum Energy Tbk

Pt Harum Energy Tbk - inilah.com
Photo: Investor Daily

Perusahaan nikel di Indonesia selanjutnya ada PT Harum Energy Tbk dengan kode emiten HRUM.

Perusahaan ini awalnya bergerak di bidang pertambangan batu bara, namun per tahun 2021, mereka mulai merambah bisnis komoditas nikel.

Berkat itu perusahaan ini berhasil membukukan laba bersih senilai US$103,02 juta atau naik 60,2 persen dari realisasi laba bersih di kuartal pertama tahun lalu yang hanya US$62,80 juta.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button