News

BKSAP Minta Jokowi Bahas Soal Investasi Jika Berkunjung ke PNG

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya membahas soal isu perbatasan saat mengunjungi Papua Nugini atau PNG.

Putu mengatakan bahwa Papua Nugini sangat berharap agar Indonesia tidak hanya fokus pembahasannya tentang border atau masalah perbatasan saja, tetapi lebih fokus pada hubungan kerjasama di berbagai sektor.

Hal ini Putu sampaikan usai bertemu dengan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape dan Penjabat Ketua Parlemen Papua Nugini, Koni Iguan.

“Jadi, mereka menyadari bahwa mereka negara yang masih terus belajar. Mereka sangat berharap agar adanya kerjasama dengan kita dari berbagai sektor seperti peningkatan ekonomi, peningkatan investasi, peningkatan kerja sama people to people, pariwisata, direct flight dan lainnya,” ujar Putu seperti dikutip, Kamis (15/6/2023).

Dia mengatakan Presiden Jokowi yang diagendakan akan melakukan kunjungan ke Papua Nugini harus menjadikan sebagai momentum kunjungan yang komprehensif. Sebab rencananya Jokowi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Nugini pada 6-7 Juli 2023.

“Jadikan kunjungan ini sebagai momentum untuk menunjukkan komitmen Indonesia yang betul-betul ingin mendukung, membantu dan membina hubungan yang lebih maksimal dengan Papua Nugini, baik bidang perdagangan, people to people, investasi, capacity building dan bidang-bidang lainnya,” ucapnya.

Untuk itu, Putu berharap Jokowi mengajak juga sejumlah pejabat lainnya seperti menteri BUMN, pertahanan, perdagangan dan juga tentu menteri investasi dalam kunjungan tersebut.

Menurut dia, Indonesia harus menunjukkan perusahaan BUMN hadir di Papua Nugini sehingga dalam pertemuan tidak selalu membahas hanya membahas persoalan perbatasan wilayah. Sebab beberapa sektor seperti energi dan infrastruktur sangat potensial untuk dicoba di Papua Nugini.

“Harusnya BUMN kita hadir dong disitu. Kita negara tetangga, kita berbatasan langsung dengan papua new guinea. Masa bicaranya perbatasan terus, seharus lebih jauh, harus memberi manfaat kepada mereka dan kedua negara. PNG butuh itu dan membutuhkan dukungan Indonesia dalam peningkatan segala bidang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Putu mengatakan jika Indonesia ingin dihargai dan dihormati teritorial integritynya, tentu salah satunya melalui kerja sama budaya. Salah satunya dengan cara menghargai dan menghormati budaya dan seni mereka serta mengapresiasinya dalam bentuk pertukaran budaya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button