Hangout

Dialektika Alam, Perjalanan Visual Flora Rikin dalam Warna-Warni Kehidupan


Museum Toeti Heraty di Menteng, Jakarta Pusat, sebagai pusat eksplorasi seni kontemporer, baru-baru ini menggelar pameran foto yang menggugah jiwa, “Dialektika”. Pameran ini, yang dikurasi oleh Andang Iskandar, seorang kurator berpengalaman, menampilkan karya-karya menawan dari Flora Rikin, seorang fotografer yang dikenal dengan karya-karyanya yang penuh warna dan vitalitas. Namun, dalam “Dialektika”, Rikin membawa kita ke sebuah perjalanan yang berbeda, memilih palet monokrom untuk menggambarkan hubungan puitisnya dengan alam.

Pada akhir pekan lalu, inilah.com berkesempatan menghadiri pameran ini. Pengalaman ini semakin diperkaya dengan kehadiran Professor Bambang Sugiharto, seorang estetika terkemuka, yang memberikan pandangan mendalam tentang buku seni fotografi Rikin, “Dialektika”. Melalui lensa Sugiharto, pengunjung diajak menyelami perspektif baru dalam mengapresiasi seni.

post-cover
Foto: Simran Ishwar

“Dialektika” menampilkan 16 foto lanskap yang diambil oleh Rikin dari tahun 2014 hingga 2019. Setiap foto merupakan dialog yang intens antara Rikin dan alam. Penggunaan warna monokrom secara cermat memungkinkan penonton untuk merasakan emosi kompleks yang terkandung dalam setiap foto, sebuah langkah yang berani dan berbeda dari karya-karya Rikin sebelumnya.

Pameran ini terinspirasi dari konsep dialektika, yang bertujuan untuk menyoroti kontradiksi dan konflik yang membentuk pikiran dan realitas. Melalui lensa Rikin, kita diajak untuk mengeksplorasi sifat dinamis kepribadian manusia, konflik internal, dan identitas. Setiap karya adalah sebuah eksplorasi halus yang mengundang penonton untuk merenungkan tentang kompleksitas yang membentuk eksistensi kita.

post-cover
Foto: Simran Ishwar

Rikin, yang memandang fotografi sebagai medium untuk mengekspresikan cinta dan mengabadikan momen, mengangkat adegan sehari-hari menjadi sesuatu yang luar biasa. Melalui karyanya, ia berhasil menangkap nuansa halus dari kekaguman terhadap Sang Pencipta dan keseimbangan yang rapuh dari Ibu Pertiwi.

Kurator Andang Iskandar, dengan keahliannya, menambahkan dimensi lebih dalam pameran ini. Dia menjelaskan tentang pentingnya dialog dan percakapan dalam pemahaman diri melalui seni. 

Pameran ini, yang berlangsung di Cemara 6 Galeri – Museum Toeti Heraty, tidak hanya merupakan pameran seni, tetapi juga sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan menghargai hubungan simbiosis antara manusia dan alam.

Pameran “Dialektika” pada hakikatnya adalah sebuah odisei visual yang menggugah kenangan, memprovokasi emosi, dan menumbuhkan harapan untuk masa depan yang lebih harmonis. Pameran ini mengajak para penonton untuk merenungkan tentang kompleksitas sifat manusia dan hubungan yang mendalam antara individu dengan lingkungannya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button