Juru Bicara Vaksin COVID-19 Indonesia dr Siti Nadia Tarmizi menyebut persentase vaksinasi Tanah Air sudah jauh meningkat dari tahun sebelumnya.
Hal itu diutarakan Siti Nadia Tarmizi dalam pertemuan secara virtual yang diprakarsai Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melalui siaran Youtube, Senin (25/4/2022).
Berdasarkan data yang tercatat, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 95,53 persen dan untuk dosis kedua tercatat sudah menembus angka 78,8 persen.
“Kita mencatatkan bahwa vaksinasi dosis pertama kita sudah mencapai 95,53 persen. Di mana dosis kedua itu sebesar 78,8 persen pertanggal 25 April 2022,” kata Siti Nadia.
Lebih lanjut, sang dokter mengatakan, target vaksinasi penduduk Indonesia pada bulan Mei ini wajib mengalami kenaikan minimal dua persen dari bulan sebelumnya.
“Kita menargetkan pada akhir mei ini kita akan mencapai 80 persen dari target,” lanjutnya.
Sementara, untuk vaksinasi booster atau dosis ketiga diklaim sudah mencapai angka 17 persen dari keseluruhan penduduk Tanah Air.
“Kita berharap juga vaksinasi dosis ketiga juga akan semakin meningkat mengingat saat ini sudah kurang lebih 17 persen masyarakat kita dari 208 juta sudah mendapatkan perlindungan melalui vaksinasi dosis ketiga ini,” tutur Siti.
Percepatan vaksinasi dosis ketiga menurut Siti harus dilakukan. Mengingat, masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim akan menyambut hari raya Idul Fitri dalam beberapa hari ke depan.
Ada pun, pemerintah juga sudah memberikan lampu hijau untuk masyarakat melakukan mudik lebaran di tahun ini.
Vaksinasi menjadi satu di antara upaya penting dalam mengurangi laju penyebaran virus COVID-19 untuk mengurangi lonjakan kasus.
Untuk itu, demi menjaga dan mengurangi penyebaran COVID-19, vaksin dosis ketiga diharapkan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat jelang hari raya.
“Dan kita berharap tentunya tambahan dosis ketiga ini akan memberikan tambahan pertahanan antibodi bagi masyarakat kita dalam merayakan ibadah dan mudik lebaran tahun ini,” tandasnya. [AHA]
Beri Komentar (menggunakan Facebook)