News

Pernyataan Kontroversinya Disinyalir ‘Pesanan’, Sikap Denny Indrayana Merusak Citra Akademik

Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing buka suara soal sederet pernyataan kontroversi Denny Indrayana beberapa waktu belakangan ini. Disinyalir, pernyataan-pernyataan itu merupakan ‘pesanan’ dari lawan politik yang tak senang dengan pemerintah.

Meski begitu, Emrus enggan menyebut secara gambang soal siapa pihak yang memesan pernyataan kontroversi itu ke Denny Indrayana. “Serba mungkin sebagai sikap pribadi yang berbaur dengan kepentingan pihak lain. Sebab, pandangan Denny cenderung berpihak merugikan kepentingan politik tertentu sekaligus menguntungkan kekuatan politik lain, seperti kepada partai D dan partai N,” ujarnya kepada Inilah.com di Jakarta, Senin (6/5/2023).

Ia pun mengingatkan eks Wamenkumham itu untuk tidak terlalu tendensius melalui sederet pernyataan kontroversial. Ia meminta Denny berhenti, karena bisa menggerus reputasi akademik. “Sebagai sahabat saya mengimbau agar Denny tidak boleh tendensius. Jika Denny tendensius terus, maka bisa tergerus reputasi keakademikannya,” ungkap Emrus.

Emrus menyarankan Denny untuk jangan setengah-setengah bila memang ingin terlibat dalam kehidupan politik, sebaiknya segera melepaskan gelar akademik lalu banting setir menjadi politikus. “Atau sebaiknya Denny menjadi Ketua Umum dari salah satu partai yang didukungnya,” tegas dia.

Diketahui, belum lama ini Denny Indrayana kembali membuat pernyataan kontroversi melalui cuitan twitter pribadinya @dennyindrayana, Sabtu (3/6/2023). Dalam utasannya, Denny menuding dua menteri Partai NasDem di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi “sasaran tembak” berikutnya dengan dijerat dugaan kasus narkoba dan korupsi.

Menanggapi itu, Emrus menegaskan tidak perlu khawatir dengan pernyataan kontroversial Denny Indrayana karena proses hukum tidak mungkin berjalan tanpa bukti valid. “Siapapun termasuk menteri, harus diperlakukan sama di depan hukum. Kedudukan yang sama di hadapan umum dijamin oleh konstitusi.” pungkas Emrus.

Sebelum pernyataan soal dua menteri NasDem, Denny Indrayana juga sempat melontarkan pernyataan kontroversi yang mengaku dapat informasi bahwa Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengabulkan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024.

Atas pernyataannya tersebut, LSM Paguyuban Bakal Calon Anggota DPR dan DPRD (BCAD) sendiri mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan Denny Indrayana. Laporan tersebut dipimpin langsung oleh Koordinator Paguyuban BCAD Musa Emyus.

“Denny Indrayana nih pertama dia membocorkan rahasia negara. Kedua, dia membuat kita resah nih, kita lagi kerja-kerja di partai lagi sosialisasi terganggu dengan isu yang dibuat Denny Indrayana ini nih,” kata Musa Emyus, dalam keterangan, Senin (29/5/2023).

Sementara itu, di hari yang sama Denny diketahui keberadaannya sudah tidak di Indonesia. Hal ini dikonfirmasi langsung olehnya saat memberikan klarifikasi soal polemik yang ia sebab melalui sebuah video.

Sontak, tingkah Denny pun mendapat cibiran dari warganet. Beberapa peselancar media sosial menilai Denny hanya tukang bikin gaduh, pantas dihukum. Akun @tugunkri mengatakan provokator seperti Denny memang harus ditindak, pasalnya tidak bertanggung jawab, lantaran sudah bikin gaduh masyarakat soal isu bocornya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) lalu pergi ke luar negeri. Ia menduga kepergian Denny ke Australia seperti sudah dipersiapkan.

“Wong rapatnya saja belum kok sudah tahu, ini provokator harus di pidana. Mengarang dan menyebarkan berita bohong, sekarang malah sudah melarikan diri ke Australia. Siapakah dalang pembuat berita bohong ini ? Berarti ada cukongnya yang membiayai melarikan diri ke LN,” cuitnya, dikutip Rabu (31/5/2023).

Senada, akun @sendyjustin72 mendukung penuh dan berharap polisi segera menindaklanjuti laporan tersebut, karena menurutnya semua orang yang melanggar hukum sudah sepantasnya dapat ganjaran. “Bagus, yang salah harus dihukum,” serunya.

Wong rapat nya saja belum kok sudah tau .. ini provokator harus di pidana .. mengarang dan menyebarkan berita bohong .. skrg malah sudah melarikan di ke Australia .. .. siapa kah dalang pembuat berita bohong ini ? Berarti ada cukong nya yg membiayai melarikan diri ke LN ..

— Nasionalis – NKRI (@tugunkri) May 29, 2023

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button