Hangout

Profil Sri Astari Rasjid, Mendiang Seniman yang Juga Mantan Dubes RI

Kabar duka datang dari dunia Kesenian, Sri Astari Rasjid sosok Seniman sekaligus mantan Duta Besar RI meninggal dunia pada 11 Desember lalu di usianya ke 69 tahun.

Sosok seniman kontemporer Indonesia itu tutup usia di Singapura. Dalam pernyataannya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah membenarkan hal ini.

Mungkin anda suka

Lalu, bagaimana sosok Sri Astari Rasjid, yang pernah menjadi Dubes RI di Bulgaria pada tahun 2016-2020 ini?

Inilah profil Sri Astari Rasjid, yang  Inilah.com rangkum dari berbagai sumber.

Profil Sri Astari Rasjid

Sri Astari Rasjid lahir di Jakarta, pada 26 Maret 1953. Semasa hidupnya, ia pernah menempuh pendidikan sastra Inggris di Universitas Indonesia (UI).

Sebagai informasi, Sri Astari Rasjid dilantik oleh Presiden Jokowi pada 13 Januari 2016 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7/P/Tahun 2016. Sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia, berkedudukan di Sofia.

Riwayat Pendidikan Sri Astari Rasjid

Kemudian, Astari melanjutkan sekolah ke luar negeri untuk memperdalam ilmunya pada bidang kesenian.  Pada tahun 1975-1976, ia mempelajari design fashion di Lucy Clayton School of Fashion di London, Inggris. Kemudian, tahun 1987, ia melanjutkan pendidikannya dengan mempelajari lukisan di University of Minnesota, Amerika Serikat (AS) dan mengambil Julian lagi di 1988 dengan studi yang sama ke Royal College of Art, London, Inggris.

Karya Seni Rupa Kontemporer Sri Astari Rasjid

Melansir dari Digital Archive of Indonesian Contemporary Art, salah satu ekshibisi Astari selama menjadi seniman dan aktivis yang paling terkenal yakni bertajuk “Yang Terhormat Ibu”. Ekshibisi tersebut membahas isu-isu kewanitaan dan koneksinya terhadap permasalahan sosial. Ekshibisi ini terlaksana di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2016 silam. Situs seni Luxuo memberi review yang sangat baik terhadap karya-karya Astari.

Tidak hanya itu, Ia pun sempat melakukan pameran tunggal, antara lain berjudul “Recollections”, di Bali (1999-2000), “Wings & Excursions” di Bali (2000-2001); “His/Hers Exhibition” di berbagai lokasi di Beijing, Cina (2008), dan “Yang Terhormat Ibu” di Yogyakarta (2016).

Sementara itu, beberapa judul karya seni rupa kontemporer oleh Sri Astari Rasjid menarik perhatian, diantaranya adalah :

1. A New Task for Saraswati

Karya seni rupa iconic yang terinspirasi dari mitologi seperti Saraswati. Pada versi kontemporernya di buat dengan memegang komputer dan bendera merah-putih.

2. Eveready Secretary

Selanjutnya, karya seni rupa berupa perempuan berbusana sarung dan kebaya yang memegang senter berbaterai eveready, menandakan perempuan yang selalu siap melayani.

3. Loyally Holding

Sementara, Loyally Holding merupakan karya lukisan berupa figur berbusana Jawa memegang sebuah dokumen.

4. Home

Kemudian ada Home, instalasi versi raksasa dari tas yang branded seperti Kelly yang tadinya bermakna kritik gender. Mengenai anggapan bahwa tempat perempuan hanyalah di rumah kini ternyata sebagai simbol seluruh umat manusia yang dipaksa Covid-19 untuk tetap di rumah saja.

5. Contestants

Lalu ada lukisan berupa tiga perempuan elite yang masing masing berbusana cheongsam, kebaya dan sari yang mewakili negaranya, China, Indonesia dan India. Berlatar belakang The Wall Street Journal dengan gambar Borobudur dan catatan Index bursa efek.

6. Prettified Cage

Tidak hanya itu, Prettified Cage merupakan karya patung yang tampak manis namun terbuat dari steel yang keras dan dingin

7. Abandoning Virility’

Karya selanjutnya, ada dua patung besar mengenai kebaya. Patung ini bersifat sangat personal, merenungkan hidup dan mati, dan kekeliruan ‘make believe’.

8. Armors for the Soul

Lebih lanjut ada Armors for the Soul. Karya lima buah kebaya dan memakai aluminium abu abu untuk instalasi.

9. Armor for Change

Karya terakhir, karya patung kebaya setinggi 2.5 meter, yang hanya memakai satu aksesori. Aksesori tersebut yaitu bros kupu kupu raksasa sebagai tanda perubahan baik dalam kehidupan negara maupun kehidupan dirinya

Sebagai penutup, sobat Inilah bisa melihat karya lain dari mendiang Sri Astari Rasjid dengan mengunjungi situs Indonesia Art Now. Dalam situs tersebut, terdapat karya seni rupa kontemporer lainnya yang tidak kalah menarik.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button