Kanal

Asistensi UMKM, Bea Cukai Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional

Berperan sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai memiliki peran penting dalam keberlangsungan industri di dalam negeri.

Mewujudkan hal tersebut, Bea Cukai secara aktif memberikan asistensi dan edukasi serta pendampingan kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berpotensi untuk ekspor di sejumlah wilayah Indonesia.

Kasubdit Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana mengatakan bahwa Indonesia memiliki 64 juta UMKM yang mampu menyerap 97 persen lapangan kerja dan menyumbang 60 persen produk domestik bruto (PDB).

Namun dalam meningkatkan ekspor UMKM ternyata masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya akses pasar, sumber daya manusia yang terampil, kurangnya penggunaan teknologi yang lebih maju, dan keterbatasan akses ke layanan keuangan. “Untuk itu kami berupaya memberikan pendampingan dan asistensi untuk membantu para pelaku usaha tersebut,” tegasnya.

Bea Cukai Batam hadir memberikan asistensi kepada UMKM Kampung Resepi pada Kamis (27/10/2022). Kampung Resepi adalah UMKM yang bergerak di bidang food and beverage atau produk makanan ringan semprong. Dalam kegiatan ini Bea Cukai Batam memberikan asistensi terkait kepabeanan dalam impor barang baku pembuatan dan ekspor produk jadi.

Sebelumnya pada Selasa (11/10/2022), Bea Cukai Bogor yang diwakili oleh Tim Klinik Ekspor melakukan kunjungan ke UMKM di wilayah Kota Depok yaitu IFI Dry Food. Kunjungan ini memiliki tujuan pemetaan UMKM sebagai bentuk pengumpulan data ekonomis, profiling produksi dan yang terpenting adalah pemberian rekomendasi dan asistensi orientasi ekspor bagi IFI Dry Food.

IFI Dry Food merupakan industri berskala rumahan yang telah berdiri sejak 24 Februari 2021. Industri ini bergerak di bidang pengeringan tanaman yang meliputi buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan bumbu yang bahan bakunya asli dikirimkan dari Lembang, dengan kapasitas produksi maksimal 100 kg dalam 1 bulan.

“Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Bogor memberikan rekomendasi kepada IFI Dry Food untuk berperan serta dalam trade expo yang akan dilaksanakan pada akhir bulan Oktober 2022 untuk dapat menggali kesempatan business matching dengan para buyer internasional serta mencoba program ekspor yang diinisiasi oleh salah satu marketplace ternama,” ujar Hatta.

Sementara itu, Tim Klinik Ekspor Bea Cukai Jambi kembali melaksanakan kunjungan ke Rumah Produksi Polished Stone Agus Soleh yang dilakukan pada Selasa (18/10/2022) di Desa Benteng, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Dalam kunjungan ini Bea Cukai Jambi melihat proses pengolahan batu alam dalam keadaan bongkahan hingga menjadi batu yang memenuhi spesifikasi kualitas ekspor.

Asistensi dan pendampingan merupakan salah satu upaya nyata Bea Cukai dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN). “Diharapkan dengan adanya kegiatan ini menjadi wadah aspirasi bagi para pelaku UMKM yang berkeinginan ekspor untuk mengembangkan usahanya,” pungkas Hatta.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button