News

Terpaksa Berutang Beras, Warga Cianjur Korban Gempa Mulai Dihantui Kelaparan

Korban terdampak bencana gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo di Cianjur, Jawa Barat terpaksa berutang beras satu karung untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari di tenda darurat yang didirikan atas inisiatif warga sendiri. Selain diintai ancaman gempa susulan, mereka kini dihantui kelaparan yang tampak di depan mata.

Salah seorang warga bernama Husen yang didampingi tiga rekannya berkeliling tunggang langgang menyambangi kerumunan warga di tenda-tenda untuk mengumpulkan bahan makanan agar dapat segera diolah dan dimakan warga.

Beruntungnya, warga guyub saling menopang satu sama lain, tak mengedepankan ego menyelamatkan diri sendiri. Dapur umum yang didirikan pentolan kampung Cibeureum itu harus tetap ngebul agar warga dapat menyambung hidup di tengah bencana.

“Belum ada bantuan, kita masih nganjuk (berutang) beras sekarung untuk makan warga. Kita masak di dapur umum di sana, makan seadanya,” kata Ketua RT 5 Desa Cibeureum Cianjur, Oman yang ditemui Inilah.com di salah satu tenda yang didirikan di tengah sawah.

Posisi warga semakin terhimpit di tengah ancaman gempa susulan yang tiba-tiba datang, ancaman kelaparan juga menanti nasib mereka. Maka, mereka tak hanya membutuhkan simpati, tetapi empati untuk terjun langsung menolong keberlangsungan hidupnya.

“Harapan dari pemerintah, minimal ada bantuan. Untuk keluarga kalau misalkan se-Kabupaten Cianjur dari Cianjur, atau dari pusat yang penting ada bantuan,” ujarnya penuh harap.

Kini para warga terdampak gempa yang rumahnya retak-retak dan juga dindingnya roboh hanya bisa menanti uluran bantuan pemerintah untuk meringankan beban hidup akibat dampak bencana.

Menurutnya, petugas Dinas Sosial Kabupaten Cianjur hanya datang melihat-lihat, tanpa mendata korban gempa yang sedang harap-harap cemas. Hingga sejauh ini, bantuan pun hanya sekadar mimpi di siang bolong.

“Belum ada yang ngasih beras. Dinsos kemarin baru datang lihat-lihat aja, enggak (mendata), apalagi ngasih bantuan, belum,” ungkapnya dengan suara lirih.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button