News

Pakar Psikologi Forensik: Saya Melongo Baca Narasi Kasus Penembakan Brigadir J

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mencermati adanya keanehan dalam kasus penembakan terhadap Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat akibat pelecehan dan ancaman kekerasan yang dialami istri Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

“Sejujurnya saya melongo baca narasi bahwa seorang sopir berpangkat brigadir berani masuk ke kamar komandan bintang dua lalu melecehkan istri si komandan di situ,” kata Reza kepada Inilah.com, Selasa (12/7/2022).

Alumnus Psikologi Forensik The University of Melbourne ini berpandangan salah satu jenis kejahatan yang paling sulit diungkapkan adalah kasus kejahatan seksual karena kejahatan yang satu ini lazimnya dilakukan di tempat yang sangat-sangat tertutup.

“Di situ tidak ada orang lain, tidak ada saksi, di situ mungkin tidak ada CCTV, di situ mungkin hanya ada dua orang yaitu pelaku dan korban, di situ tidak ada tempat untuk melarikan diri, dan seterusnya dan seterusnya,” ungkap Reza.

Dengan kata lain, lanjut Reza, kejahatan yang satu ini lazimnya dilakukan di tempat yang privat yang sepenuhnya berada dalam penguasaan pelaku. “Jadi kalau kemudian ada kasus kejahatan seksual yang justru dilakukan di tempat yang di situ ada saksi, di lokasi atau TKP yang tidak sepenuhnya dikuasai oleh pelaku, ada tempat untuk melarikan diri, dan lainnya maka ini sungguh-sungguh pemilihan lokasi kejahatan yang amat buruk,” bebernya.

Maka, kata Reza, wajar kalau kemudian kasus tersebut bisa diungkap dengan cepat oleh polisi. “Ya anggaplah karena di situ ada saksi, di situ tertinggal sekian barang bukti, ada sidik jari dan lain-lain,” tutur eks dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu.

Sekaligus, tambah Reza, maka masuk akal juga kalau sebagian kalangan justru bertanya-tanya kenapa gerangan pelaku kejahatan seksual memilih tempat yang sangat tidak ideal.

Diketahui, Brigadir J meregang nyawa usai terlibat baku tembak dengan Bharada E di Rumah Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Kejadian bermula saat Brigadir J memasuki kamar Kadiv Propam dan diduga melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy.

Kemudian, istri Ferdy berteriak sehingga Bharada E menghampiri. Namun, saat mendekat, Brigadir J menghujani peluru dan terjadilah baku tembak hingga akhirnya Brigadir J tewas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button