News

Salah Besar Demokrat Sebut Anies Pengkhianat, Sudirman Said Ungkap Faktanya

Kata ‘pengkhianat’ yang disematkan Partai Demokrat terhadap bacapres Anies Baswedan, merupakan penilaian yang berlebihan. Sebab, eks Gubernur DKI Jakarta itu sudah mengedepankan etika dalam menuntaskan kewajibannya mengajak Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Janjinya Pak Anies untuk mengajak Pak AHY sudah ditunaikan, bahkan dengan cara memberikan memo, disebutnya personal notes ya, ini pribadi sekali. Pak AHY juga sudah membalas, dan kami sepakat menyimpan itu sebagai dokumen pribadi untuk suatu ketika didokumentasikan,” ungkap jubir Anies, Sudirman Said dalam sebuah sesi wawancara di Jakarta, dikutip Minggu (3/9/2023).

Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, Anies bahkan sempat menolak untuk dikait-kaitkan soal bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke dalam barisan koalisi. Penolakan ini, merupakan bentuk etika Anies dalam menjaga komitmennya kepada AHY. Hal ini, tutur Sudirman, diucapkan Anies langsung kepada Ketum Partai NasDem, Surya Paloh pada Rabu (30/8/2023).

“Dan dengan seketika Pak Anies pamit, ‘Sebaiknya saya tidak di sini Bang, karena ini kan urusan Abang. Saya tidak ikut serta dalam urusan ini’. Jadi aspek etisnya Pak Anies ini masih terjaga. Dia merasa punya komitmen yang harus diselesaikan,” ungkap Sudirman.

Sudirman menegaskan, sebenarnya Anies tak dalam posisi bisa setuju atau tidak. Sebagai capres, ia hanya diminta untuk memutuskan siapa cawapresnya, namun yang akhirnya menyepakati adalah partai-partai di koalisi.

“Yang proses itu berjalan mulai rabu dini hari, rabu seharian, kemarin kamis itu kan proses komunikasi sebetulnya. Pak Anies tidak punyak hak untuk mengatakan setuju atau tidak setuju, karena dia bukan orang partai,” jelas dia.

Sudirman mengakui, meski pun ia bukan politisi, namun ia percaya orang-orang di partai koalisi punya kalkulasi yang lebih baik soal politik. Selain itu, dari hasil survei dan kajian internal, Anies masih butuh suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Diketahui, Partai Demokrat menanggapi mencuatnya duet Anies dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (AMIN) dengan begitu emosional. Bahkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku pihaknya seperti kena prank oleh Anies.

Saat menyampaikan sikap dalam pidato resminya di Cikeas, Jumat (1/9/2023), SBY mengaku mendapat usai mencuatnya kabar soal duet AMIN. Dari ribuan pesan yang ia terima, terdapat dua pesan yang menarik perhatiannya. SBY mengatakan, yang pertama adalah pesan atau komentar yang menyebut Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi korban dari tipu muslihat.

Kedua SBY mengaku mendapat pesan bahwa Demokrat baru saja di-prank oleh musang berbulu domba. Dia lantas mengungkit sifat-sifat dari musang berbulu domba. Tapi SBY menekankan, musang yang dimaksud di sini bukan orang melainkan Demokrat telah ditikung.

“Katanya Demokrat kena prank dari musang berbulu domba. Terus saya ingat ini kan pribahasa yang lama waktu sekolah di SD dan SMP. Musang bulu domba itu di depan baik manis, lembut dan penuh persahabatan,” tutur SBY.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button