News

Pimpin Satu Abad NU, Yenny Wahid: Cetak Nahdliyin Melek Digital di Era Modern

Ketua Pelaksana Harlah Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU), Yenny Wahid mengatakan, perkembangan NU yang sudah memasuki satu abad ini harus dikaitkan dengan perkembangan zaman dan ke depan harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai sebuah organisasi. untuk layanan keagamaan dan masyarakat.

Menurut Yenny, NU perlu membentuk perannya agar sesuai dengan perkembangan zaman. Sekarang di masa depan sebagai organisasi untuk melayani komunitas dan komunitasnya.

“NU juga harus memberikan kontribusi positif, baik bagi perkembangan bangsa maupun dunia, sehingga dengan momentum satu abad NU ini mengusung tema teknologi yang diselenggarakan di Malang, Jawa Timur,” kata Yenny Wahid mengutip Antara, Senin (16/1/2023).

Kontribusi tersebut, kata Yenny yang sudah membangun Pesantren Programmer Perempuan di Yogyakarta itu, termasuk memberikan pelatihan digital, membantu start-up baru, dan para peretas juga didorong secara positif untuk melihat ke masa depan di mana teknologi akan menjadi bagian besar dari dunia digital.

Oleh karena itu, masa depan NU adalah organisasi keagamaan yang modern. Dengan landasan yang kuat untuk memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa Indonesia.

Porseni NU simbol kebangkitan

Sementara itu, Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU telah menjadi simbol kebangkitan bangsa Indonesia. Karena negara yang hebat adalah negara yang bisa mengekspresikan dirinya melalui olahraga.

Menurut putri Gus Dur yang pernah menjadi Komisaris Garuda Indonesia itu, Porseni kini telah menjadi simbol umat Islam di Indonesia dan sudah melampaui persoalan sandang, pangan, dan perumahan. Artinya, sekarang pikirkan tentang realisasi diri.

Permainan merupakan simbol kebangkitan suatu bangsa. Jika suatu negara dapat mengekspresikan dirinya atau rakyatnya melalui olahraga, itu berarti pada kenyataannya masalah kesejahteraan yang paling mendasar telah diselesaikan.

Masyarakat misalnya, tidak ada yang lapar, itu sudah terbukti. Perekonomian per kapita Indonesia memang tumbuh secara signifikan.

Penerimaan negara telah tumbuh secara signifikan selama 20 tahun terakhir. Sebelumnya, pendapatan Indonesia sekitar 100 miliar USD dan sekarang menjadi 1,3 triliun USD.

Dari segi pendapatan, Indonesia sudah masuk dalam kategori negara dengan ekonomi besar nomor 16 dunia. Pada umumnya orang ingin memiliki cara-cara aktualisasi diri, dan permainan adalah arena untuk itu.

“Kami makin bisa memfasilitasi mengekspresikan ini, makin banyak mekanisme yang positif yang bisa dipakai. Kami berharap dari anak-anak santri ini ada bibit-bibit atlet andal,” kata Yenny.

Bibit Santri

Menurut Yenny, ke depannya para atlet tidak hanya memiliki tubuh yang kuat, otot yang bagus, tetapi juga skill yang cukup. Namun, jika mereka santri, mereka memiliki akhlak dan moral yang baik.

“Kami berharap dapat menemukan bibit-bibit baru atau menjadi awal kebangkitan olahraga di NU setelah ada liga santri,” kata Yenny.

Diakui Yenny, sebagai Ketua Umum Persatuan Panjat Tebing Indonesia, dirinya mengatakan atlet kelas dunianya pernah menjadi juara dunia dan memecahkan rekor dunia, serta banyak anak-anak dari NU.

Jadi, sebetulnya sudah ada bibit-bibit itu. Tapi, di pesantren belum dilombakan, karena belum dikenal olahraga itu. Nanti ada partisipasi panjat tebing, salah satunya dalam acara pembukaan.

Ke depan olahraga yang lebih merakyat dan mudah diakses, misalnya sepak bola, bola voli dan lain sebagainya bisa terus menjaring atlet-atlet baru, terutama dari kalangan pondok pesantren.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button