Market

Atap Bocor di Stasiun LRT dan Kereta Whoosh, DPR Lontarkan Dugaan Ini ke Menhub

DPR menduga ada penyalahgunaan dalam pembangunan proyek LRT Jabodebek dan proyek Kereta Cepat Whoosh dengan terjadinya kebocoran plafon saat hujan hari Sabtu (4/11/2023) pekan lalu.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPR, Roberth Rouw, yang menyayangkan terjadinya kebocoran plafon di Stasiun LRT Cawang dan Stasiun Halim Kereta Cepat.

Roberth beralasan dengan proyek yang belum lama diresmikan maka tidak akan menemui masalah. Dengan terjadinya hujan sehari maka akan aman-aman saja. Dia pun mengaku dirinya kaget dengan kebocoran itu, sebab stasiun baru saja beroperasi setelah diresmikan Presiden Jokowi.  

“Ini proyek baru selesai. Baru hujan sehari, ini belum masuk ke musim hujan, itu plafonnya jebol. Airnya turun kayak air bah dari atas, ini apa ini?” kata Robert dalam Rapat Kerja Komisi V DPR dengan Menteri Perhubungan, Selasa (7/11/2023).

Robert menyayangkan kondisi tersebut seharusnya tidak terjadi, lantaran proyek LRT Jabodebek dan kereta cepat menelan biaya yang besar. Ia juga mempertanyakan kualitas pembangunan proyek tersebut berlangsung.

“Sedangkan kita tahu anggarannya itu besar dan ada pembengkakan anggaran begitu besar tapi kualitas pembangunannya kayak begitu,” katanya.

Dengan adanya kejadian tersebut, dia meminta kepada seluruh stakeholder yang berkaitan dengan fasilitas tersebut melakukan pengawasan terhadap proyek LRT Jabodebek dan kereta cepat.

“Kami minta untuk ada pengawasan juga dari aparat terkait yang membawahi itu. Berarti ada penyalahgunaan dalam pembangunannya, maka bisa terjadi seperti itu. Ini kan proyek baru, baru saja diresmikan,” katanya.

Pada hari Minggu (5/11/2023) pekan lalu, publik heboh dengan beredarnya rekaman video di sosmen tentang adanya plafon di Stasiun LRT Cawang yang jebol akibat hujan. Kondisi tak jauh berbeda terjadi di Stasiun Halim kereta cepat Whoosh.

Genangan air terjadi karena ada limpahan air yang berasal dari saluran air yang tidak mampu menahan debit air karena intensitas hujan yang sangat tinggi.

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua Komisi V DPR, Lasarus yang mendesak Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi untuk meningkatkan pengawasan terhadap operasional transportasi publik. Khususnya terkait penyajian fasilitas yang diharapkan semakin menjamin kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi pengguna transportasi publik, mulai dari kereta cepat hingga Light Rail Transit (LRT).

“Saya minta sebagai regulator mengawasi betul operasional kereta cepat ini. Memang kita masih bisa memaklumi di tahap awal ini ada banyak penyesuaian-penyesuaian. Nah karena pelayanan, tentu bagian dari kita pengawasan itu juga bagian dari kita karena regulasinya dibawah naungan Kementerian Perhubungan,” ujar Lasarus.

Dalam kesempatan tersebut DPR belum menanggapi ausnya roda LRT Jabodebek sehingga mengurangi trainset yang beroperasi karena harus menjalani perawatan. Akbatnya jumlah traniset LRT Jabodebek yang beroperasi hanya 9 rangkaian kereta. Normalnya, LRT Jabodebek menjalankan 16 rangkaian kereta setiap hari. Melayani 234 perjalanan di seluruh stasiun LRT Jabodebek.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button