News

2 Hafiz Quran Cilik dan Seorang Ustaz Tertimbun Longsor Cugenang

Bencana gempa magnitudo 5,6 di Cianjur, Senin (21/11/2022) menyisakan duka bagi para guru, siswa serta orang tua siswa STP SD Khoiru Ummah, Cianjur.

Dua siswa, serta seorang ustaz Sekolah Tahfidz Plus (STP) SD Khoiru Ummah, Cianjur menjadi korban. Mereka tertimbun longsoran tanah, akibat gempa di depan Rumah Makan Sate Shinta, Kecamatan Cugenang, Cianjur.

“Dua anak didik kami, Ananda M Salman Faris kelas 5, dan M Fata Tahsinul Ahlaq kelas 6, serta, Ustaz Yunus Iskandar meninggal dunia. Terkena longsor di depan rumah makan Sate Shinta di Cugenang, Senin siang,” papar Nandi S Bahri, Kepala Sekolah STP SD Khoiru Ummah, Cianjur saat dihubungi Inilah.com, Kamis (24/11/2022).

Kemudian Nandi membuka cerita, STP SD Khoiru Ummah mengirimkan 18 siswa didampingi ustaz dan ustazah ke acara PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di Sarongge Valley, Pacet, Cianjur. Terdiri dari 10 siswa putri dan 8 putra, diangkut dengan 2 mobil angkot.

Acara yang diikuti seluruh lembaga pendidikan se-Cianjur itu, berakhir pada Senin (21/11/2022). Dua angkot yang membawa rombongan STP SD Khoiru Ummah bergerak menuju Cianjur, Kebetulan, angkot yang membawa siswa putri berada di depan. .

Saat mobil angkot pertama tiba di depan RM Sate Shinta, terjadi gempa yang menimbulkan longsoran kecil-kecil. Sopir tahu, langsung tancap gas. Dan, selamat.

Namun, angkot ketiban nahas. Tiba di lokasi yang sama, longsor terjadi begitu cepat dan parah. Sopir dan seorang murid bernama Dava, sempat lompat dan selamat.

Sementara 8 penumpang lain, terjebak dalam kendaraan yang terguling karena tertimpa longsor. Beruntung, lima siswa diselamatkan warga. Sementara 3 lainnya meninggal dunia. Termasuk M Fata Tahsinul Ahlaq ditemukan keesokan harinya, Selasa (22/11/2022).

“Kalau M Salman Faris dan Ustaz Yunus Iskandar, ditemukan saat itu juga. Sedangkan M Fata, besoknya. Tubuh korban cukup berjarak dari angkot. Bisa jadi, dia loncat atau terlempar. Tidak ada luka, kemungkinan tertimbun tanah longsor,” terang Nandi.

Peristiwa itu, begitu membekas khususnya bagi murid STP SD Khoiru Ummah yang selamat. Kejadiannya cepat, namun mengerikan. “Kami butuh konseling trauma. Para murid yang ikut rombongan, khususnya putri merasakan trauma berat,” ungkapnya.

Di mata Nandi, baik M Fata Tahsinul Ahlaq yang hafal Al Qur’an 6 jus, maupun M Salman Faris hafal 5 jus, sama-sama membanggakan. “Desember nanti, rencananya mereka ikut ujian hafalan Al Qur’an tingkat provinsi. Namun, Allah berkehendak lain,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button