Market

Produk Ekraf Diborong Bulgaria Rp87,6 Miliar, Menteri Sandi Langsung Semringah

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) buka pintu industri ekraf masuk pasar global, melalui perdagangan dengan Bulgaria. hasilnya cespleng juga.

“Dalam sales mission ini kita membawa lima perusahaan asal Indonesia dan Alhamdulillah berhasil menandatangani kesepakatan bisnis dengan perusahaan asal Bulgaria,” kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).

Ya, Menteri Sandi layak untuk berbangga. Upaya tak kenal lelah untuk mendorong sektor ekraf masuk ke pasar global, menemui titik terang. Tercipta komitmen perdagangan dari Bulgaria senilai US$5,6 juta, atau setara Rp87,6 miliar.

Tercatat kerja sama yang dihasilkan dalam sales mission ini, antara lain, La Moringga, perusahaan yang memproduksi daun kelor berhasil menandatangani kesepakatan bisnis dengan perusahaan Boyanov & Co, sebesar US$1 juta. 

Kemudian, PT Murni yang menawarkan produk lada berhasil menandatangani kesepakatan bisnis dengan Bella Group senilai 1,5 juta euro atau setara dengan US$1,6 juta. 

Selanjutnya, PT Rodamas Inti Internasional pemilik brand Sasa, berhasil menandatangani kesepakatan bisnis dengan PICCO Bulgaria senilai US$3 juta untuk pembelian produk desiccated coconut dan Monosodium Glutamate (MSG).

Di samping itu, perusahaan PICCO Bulgaria menyatakan ingin investasi membangun pabrik pengolahan kakao di Indonesia yang bekerja sama dengan PT Alko Sumatra Internasional.

Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Erwinta Dianti selaku pemimpin delegasi misi penjualan asal Indonesia menyampaikan apresiasi kepada KBRI Bulgaria, khususnya kepada Duta Besar yang telah memberikan dukungan penuh kepada Kemeparekraf untuk mendorong subsektor kuliner sebagai implementasi dari program Indonesia Spice Up the World (ISUTW).

Duta Besar Bulgaria merangkap Albania dan Makedonia Utara Iwan Bogananta mengatakan, bahwa kegiatan misi penjualan semakin memperkuat harapan untuk menjadikan Bulgaria sebagai hub perdagangan atau pintu masuk produk Indonesia ke wilayah Eropa.

Iwan pun meyakini dalam lima tahun ke depan produk Indonesia akan membanjiri Eropa dan wilayah Balkan melalui Bulgaria.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button