Market

Rupiah Hanya Menanjak Tipis di Tengah Sentimen Rilis Data Inflasi AS

Transaksi nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS antarbank di Jakarta pada Rabu (13/7/2022) sore berakhir menguat. Penguatan terjadi di tengah penantian pasar menjelang momentum rilis data inflasi Amerika Serikat pada Rabu malam.

Rupiah ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp14.992 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.995 per dolar AS.

“Sentimen pasar terhadap peluang kenaikan suku bunga The Fed masih menopang dolar AS,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

The Federal Reserve telah menunjukkan sikap untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan pada pertemuan pada akhir Juli mendatang

Bank sentral terbuka untuk menaikkan tingkat suku bunga acuan sebesar 0,50 – 0,75 persen, yang telah mendorong pelaku pasar untuk menempatkan posisi beli dolar AS.

The Fed masih akan menaikkan tingkat suku bunga acuan secara agresif sebagai upaya menekan inflasi yang tinggi di AS.

Pada pukul 19:30 WIB, akan dirilis laporan Consumer Price Index (CPI) AS yang merupakan salah satu tolok ukur tingkat inflasi negara.

Apabila hasil yang dirilis pada malam nanti lebih tinggi dari ekspektasi, dapat menopang harapan kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp14.982 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.959 per dolar AS hingga Rp15.000 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu menguat ke posisi Rp14.985 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.993 per dolar AS.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button