Hangout

4 Tips Jaga Asupan Nutrisi Sebelum Ikut Maraton

Tips jaga asupan nutrisi menjadi penting jika Anda berencana ingin mengikuti maraton di tahun 2022.

Hal ini bisa Anda persiapkan sejak dini sebelum rencana tersebut terealisasi.

Menjaga kesehatan tubuh saat untuk mempersiapkan diri berlari adalah sebuah resolusi yang baik di awal tabun. Jika Anda masih bingung mau memulainya dari mana, maka 4 tips jaga asupan nutrisi ini sangat penting Anda coba. Berikut adalah rinciannya yang inilah.com kutip dari siaran pers, Jakarta, Minggu, (02/01/2022):

1. Kurangi asupan karbohidrat berlebih

Konsumsi karbohidrat dengan indeks glikemik rendah secukupnya. Indeksi glikemik adalah indeks untuk menunjukkan kecepatan unsur karbohidrat dalam makanan untuk diubah menjadi glukosa sebagai energi.

Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah dapat membantu mengendalikan gula darah yang menjadi sumber energi penting otot dan hati saat melakukan aktivitas intensitas tinggi.

Contoh makanan karbohidrat rendah glikemik adalah roti gandum atau multigrain, buah-buahan (apel, aprikot, kiwi, atau tomat), sayuran (wortel, seledri, atau brokoli), hingga biji quinoa atau barley.

2. Maksimalkan asupan protein dalam tubuh

Selain karbohidrat, protein juga sangat dibutuhkan tubuh sebelum lari marathon. Protein berguna sebagai asupan energi dan memperbaiki jaringan yang rusak yang terjadi selama latihan.

Jumlah protein yang disarankan tubuh adalah sekitar 20-25 persen dari total asupan kalori harian – didapat dari telur, ayam, kedelai, pasta, dan/atau daging rendah lemak.

3. Konsumsi air putih secara berkala dan teratur

Strategi hidrasi terbagi menjadi 3 bagian, yaitu pre-event, event, and post-event. Sebelum berlari, Anda minum 240-300ml air mineral. Saat berlari, pelari harus minum seteguk/dua teguk air mineral pada setiap internal 15 menit tanpa menunggu rasa haus menyerang, karena haus adalah tanda dehidrasi.

4. Hindari lemak tinggi dan serat

Hindari makanan berlemak seperti krim atau saos berat, makanan goreng, dan makanan yang dibuat menggunakan minyak atau mentega. Lalu, hindari juga makanan kategori tinggi serat seperti whole grain, kacang polong, dan sayuran silangan seperti kubis dan sawi hijau.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button