MarketNews

Tahun Baru, (Tidak) Selamat Harga-harga Baru

Memasuki tahun 2022, masyarakat dihadapkan kepada kenyataan pahit. Kenaikan harga bahan pangan di luar kewajaran yang meresahkan.

Saat ini, kenaikan harga tiga bahan pangan yakni cabai rawit, telur ayam dan minyak goreng, dirasakan sangat mencekik leher. Misalnya harga cabai rawit, saat ini mencapai Rp105 ribu per kilogram. “Kemungkinan akan terus naik sampai Rp120 ribu per kilogram,” papar Subhan, pedagang sayuran di Pasar Timnul, Jagakarsa, Jakarta Selatan kepada Inilahcom, Jakarta, Selasa (28/12/2021).

Sejak awal Desember ini, pergerakan harga cabai rawit, terus merambat naik. Mulai Rp51.500/kg naik menjadi Rp86.500/kg. Khusus DKI Jakarta, harga si merah pedas ini melompat hingga tembus Rp105 ribu/kg. Angka ini naik ketimbang Desember 2020 yang hampir Rp100 ribu per kg.

Sedangkan minyak goreng kemasan bermerek, rata-rata dibanderol Rp20 ribu per liter. Atau Rp40 ribu per kemasan isi 2 liter. Jauh di atas harga eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebesar Rp11 ribu per liter. “Kalau di ritel atau supermarket bisa Rp42 ribu per kemasan yang 2 liter,” ungkap Sucipto, pedagang sembako di Pasar Timbul.

Tak kalah mirisnya harga telur ayam yang menyentuh Rp31 ribu hingga Rp35 ribu per kg. Biasanya, harga sumber protein ini paling mentok Rp26 ribu per kilogram, normalnya sih Rp23 ribu hingga Rp24 ribu per kg. Memasuki tahun 2022, para emak benar-benar dibikin pusing harga bahan pangan.

Sekretaris Jenderal DPP Ikappi, Reynaldi Sarijowan mengakui, kenaikan harga tiga komoditas itu membuat pedagang sulit menghadapi pergantian tahun ini. Mahalnya minyak goreng, kata dia, belum pernah terjadi sebelumnya. Lantaran harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dunia tinggi maka harga minyak goreng curah dan kemasan di Indonesia, ikut mahal.

Sedangkan kenaikan harga cabai rawit, menurutnya, rutin terjadi di akhir tahun. Ada dua faktor pemantiknya, faktor cuaca dan tidak seimbangnya supply dan demand. “Kami berharap ke depan ada grand design pangan, strategi pangan khusus cabai rawit merah,” paparnya.

Sedangkan telur ayam, menurutnya, kenaikannya cukup membingungkan. “Kami berharap agar harga telur bisa di antisipasi dengan strategi design telur dan ayam yang baik ke depan,” ucap Reynaldi.

Dalam hal ini, lanjutnya, Ikappi mendesak Kementerian Perdagangan segera bertindak guna mengatasi gejolak harga pada tiga komoditas tersebut.

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button