Market

Tahun Depan, BI Ramalkan Ekonomi ASEAN-5 Melompat Dekati 6 Persen

Untuk tahun depan, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi ASEAN-5 tumbuh hingga 5,6 persen. Naik dibandingkan perkiraan tahun ini sebesar 4,6 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

“Pertumbuhan yang kuat ini juga akan didukung oleh indikator ekonomi makro yang stabil,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara High Level Seminar bertajuk “ASEAN Matters-Epicentrum of Growth” di Jakarta, Senin (6/3/2023).

Perry menjelaskan salah satu indikator makro yang dimaksud yaitu inflasi ASEAN-5 yang diperkirakan turun menjadi 3,2 persen (yoy) pada 2024 dari 3,3 persen pada 2023. Negara-negara ASEAN-5 terdiri dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Untuk tahun ini, Perry menyebutkan pertumbuhan ekonomi ASEAN-5 memang akan sedikit melambat dari yang sebesar 5,3 persen (yoy) pada 2022 menjadi perkiraan sebesar 4,6 persen (yoy), sebagai akibat dari perlambatan ekonomi global.

Selain itu, inflasi yang tinggi pada 2021 sebesar 6,3 persen (yoy) juga masih sedikit memberi dampak kepada tahun ini lantaran adanya ketidakpastian harga komoditas global, rantai pasok, dan COVID-19.

Namun, Perry mengatakan perkiraan pertumbuhan ekonomi ASEAN-5 pada tahun ini masih termasuk tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Dengan begitu, ASEAN menjadi salah satu titik episentrum pertumbuhan dunia. “Dengan cepat, ekonomi ASEAN-5 bisa tumbuh tinggi dan dengan cepat ASEAN-5 bisa mencapai stabilitas, baik stabilitas ekonomi makro maupun stabilitas keuangan,” katanya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button