Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), membutuhkan waktu. Ia mengaku tak ingin memaksakan dan terburu-buru dalam menandatangani secara resmi keputusan presiden (keppres) soal pemindahan ibu kota.
“Pindah rumah saja ruwet kayak gitu, ini memindah ibu kota. Jadi jangan kejar-kejar sehingga belum siap kita paksakan, akhirnya enggak baik,” ujar Jokowi di IKN, Kaltim, Minggu (6/9/2024).
Pemindahan ibu kota, kata Jokowi, memang seharusnya berjalan normal dan natural hingga semua fasilitas terbangun, seperti rumah sakit, sekolah sehingga ekosistem akhirnya terbentuk.
Menurut Jokowi yang pada 20 Oktober nanti akan mengakhiri masa jabatan presiden, untuk pemenuhan urusan logistik baru pelan-pelan bisa dilaksanakan.
“Masalah yang berkaitan dengan logistik, di mana kita mencari sesuatu barang, di mana kita mencari sesuatu, ingin beli barang, semuanya itu harus siap. Kalau sekarang apartemennya siap, tapi kantornya belum, mau apa,” tuturnya.
“Pelan-pelan kita pindahkan, sehingga semuanya merasa nyaman di sini. Sekali lagi saya sampaikan, memindahkan ibu kota itu tidak hanya urusan fisiknya saja,” lanjut Jokowi.
Jokowi menyebutkan keppres terkait pemindahan ibu kota ke IKN, sepatutnya diteken oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto, ketika segala hal terkait kesiapan di ibu kota baru sudah terpenuhi.
“Ya mestinya gitu, Presiden baru Pak Prabowo (yang menandatangani),” ucap Jokowi.
Jokowi sebelumnya menyampaikan tidak dapat memutuskan keputusan-keputusan strategis di pengujung masa jabatan yang tersisa tiga pekan lagi. Namun terkait keppres pemindahan ibu kota, kata dia, hal ini juga menyangkut kesiapan segala sesuatu di ibu kota.
Lebih lanjut Jokowi menyatakan kesiapannya melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama kembali di IKN jika ada undangan dari Kepala Otorita IKN.
“Ya terserah Kepala OIKN, kalau memang ada ya saya datang lagi,” kata Jokowi.
Dia meminta wartawan menanyakan terkait kemungkinan ada tidaknya groundbreaking itu, termasuk siapa saja investornya kepada Kepala OIKN.
“Iya tanya kepala OIKN,” ucap Jokowi.