News

Tak Boleh Gunakan Ambulans Puskesmas, Warga Terpaksa Gotong Jenazah Sejauh 5 Kilometer

Sejumlah warga Desa Labuang, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, Sulawesi Barat harus menggotong jenazah kerabatnya dari puskesmas menuju tempat tinggalnya yang berjarak 5 kilometer.

Hal ini terpaksa dilakukan setelah pihak puskesmas tidak mengizinkan menggunakan ambulans Puskesmas Campalagian.

Dengan dibantu warga, pihak keluarga menggotong jenazah bernama Darwis menggunakan kain sarung yang dikaitkan ke bambu. Selanjutnya mereka secara bergantian menggotongnya melintasi jalan poros Trans Sulawesi Barat.

Keluarga jenazah, Acha menjelaskan almarhum adalah kakeknya yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Campalagian selama dua hari karena sakit maag dan sesak nafas.

Kakek Darwis yang sudah berusia lanjut itu pun menghembuskan nafas terakhirnya di puskesmas.

Namun saat jenazah hendak dibawa pulang ke rumah, pihak keluarga dibuat terkejut lantaran petugas puskesmas menolak untuk mengantarkan jenazah menggunakan ambulans. Terlebih lagi, ambulans itu terlihat terparkir di puskesmas.

“Kata pegawai puskesmas rusak mobil ambulansnya, ada yang bagus tapi katanya bukan pengantar jenazah,” ujarnya.

Tak mau berkepanjangan, akhirnya pihak keluarga bersama warga tempat tinggalnya menggotong jenazah dengan menggunakan kain sarung dan sebatang bambu. Karena jarak yang ditempuh cukup jauh, mereka pun secara bergantian menggotong jenazah kakek Darwis.

Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari pihak Puskesmas Campalagian mengenai kasus petugasnya yang menolak mengantarkan jenazah menggunakan ambulans.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button