Tak Masalah Prabowo Punya 48 Menteri, asal Diisi Kalangan Profesional dan Anak Muda


Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menilai sah-sah saja bila ada penambahan kursi kabinet hingga 48 menteri. Yang terpenting, Presiden Terpilih Prabowo Subianto dapat memilih sosok-sosok yang sesuai keahliannya.

“Jika nanti memang wacana penambahan kementerian itu jadi dan menggemuk itu sah-sah saja asal sesuai aturan, tak kalah penting Prabowo harus menempatkan orang-orang terbaik dan profesional yang sesuai dengan kebutuhan kementerian tersebut,” ucap Ibnu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Ia menyatakan sosok terbaik dan profesional juga tak harus berasal dari non parpol. Menurutnya, parpol juga memiliki figur ahli dan profesional yang tak kalah hebat.

“Jangan sampai nanti postur kabinetnya yang besar itu diisi oleh orang-orang yang kemampuannya kurang, meski itu dari parpol tapi diharapkan parpol mengirimkan orang-orang yang punya kemampuan sesuai dengan amanah kementerian dan lembaga tersebut,” tuturnya.

Selain harus diisi oleh orang-orang yang berkompeten, Ibnu berharap kabinet Prabowo juga diisi oleh banyak anak muda. Menurutnya, hal ini menjadi penting dikarenakan bonus demografi Indonesia akan segera mencapai puncak pada 2030.

Dengan menteri-menteri yang berusia muda itu, dirinya berharap mereka mengerti permasalahan kelas menengah yang kini disebut tengah menurun, mampu menghadirkan solusi.

“Menteri usia muda juga sangat penting, untuk membantu anak muda kita terutama yang berusia dibawah 30 tahun, untuk keluar dari situasi sulit saat ini. Satu-satunya jalan kita berhasil melewati bonus demografi hanya dengan mendayagunakan anak muda yang jumlahnya semakin banyak di tanah air,” ujar Ibnu.

Diketahui, Komposisi kabinet di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dikabarkan akan makin gemuk, bukan 44 melainkan 48 kementerian. Demikian informasi dari sumber Inilah.com.

Ketika dikonfirmasi, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik terkait peluang penambahan hingga 48 kementerian. Yang jelas, tutur dia, hingga saat ini belum ada ketetapan yang pasti mengenai jumlah kursi menteri.

“Saya kira finalisasi sudah mulai mengerucut tapi itu belum pada nama dan jumlah, sudah mulai mengerucut portofolio,” ujarnya usai sidang akhir masa jabatan MPR 2019-2024, di gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024).

Mengenai proporsi menteri dari parpol dan non parpol, Muzani mengatakan bahwa figur yang menjadi menteri di kabinet merupakan orang-orang yang memiliki keahlian dan profesional di bidangnya. Sehingga mereka mengerti tugas pokok dan fungsi dalam menjalankan kementerian yang dipimpinnya.

Muzani menyebut kemungkinan jumlah kementerian di kabinet Prabowo-Gibran akan bertambah. Hal ini karena Prabowo ingin kementerian fokus pada program di satu bidang tertentu. “(Kementerian) Ya fokus pada satu program sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa lebih maksimal,” ucap Muzani.

Ia pun meminta semua pihak untuk bersabar. Pengumuman resmi kabinet akan dilakukan Prabowo-Gibran setelah resmi dilantik. “Saya bukan yang akan umumin jadi saya enggak paham,” ujar dia.