Tak Sampai ke Rakyat Miskin, Bahlil Beberkan Derasnya Kebocoran Subisidi BBM dan LPG

Minggu, 3 November 2024 – 21:27 WIB

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat konferensi pers bertajuk Pembahasan Usulan Program Quick Win Kementerian di Bidang Perekonomian di Four Season Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024). (Foto: Inilah.com/Reyhaanah).

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkap besarnya kebocoran subsidi energi, karena tak sampai ke rakyat miskin. Kelas menengah ke atas justru banyak yang kebagian subsidi itu.

Hal itu ia sampaikan Bahlil saat konferensi pers bertajuk Pembahasan Usulan Program Quick Win Kementerian di Bidang Perekonomian di Four Season Hotel, Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2024).

“Nah kami mentenggarai dalam berbagai laporan yang masuk, baik PLN maupun Pertamina maupun BPH Migas dari subsidi BBM dan listrik itu melihat ada potensi yang tidak tepat sasaran,” kata Bahlil.

Advertisement

Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar itu pun  mengku Presiden Prabowo Subianto telah meminta pihaknya membentuk tim untuk menangani hal tersebut. Yang mana, ketua tim satgas itu dipimpin dirinya sendiri.

“Karena kita tahu subsidi kita sekarang kan Rp435 triliun di 2024 itu terdiri dari kompensasi dan subsidi. Dan Rp 435 triliun itu untuk LPG sebesar Rp 83 triliun,” paparnya.

“Tujuan subsidi itu kan adalah diberikan kepada warga negara yang berhak untuk menerima subsidi. Nah dalam rangka itu, besok kami sudah mulai rapat perdana, sebenarnya sudah rapat terus, untuk kita mencari formulasinya,” sambung Bahlil.

Bahlil kemudian menjelaskan terkait formulasi yang di antaranya memungkinkan untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat.

“Atau ada opsi lain atau diblending, ada bagian yang memang kita langsung ke rakyat dan ada sebagian yang subsidi seperti sekarang,” ucapnya.

Bahlil kemudian menyoroti subsidi BBM dan listrik yanh sekitar 20-30 persen berpotensi tidak tepat sasaran, yang memakan angka kurang lebih Rp100 Triliun.

“Kalian kan nggak pengin kan subsidi itu yang harusnya untuk orang miskin, orang saudara-saudara kita yang belum ekonominya bagus, kemudian diterima oleh saudara-saudara kita yang ekonominya bagus. Jadi kita lagi tunggu aja, 2 minggu dikasih waktu oleh bapak Presiden jadi 2 minggu ini akan kami selesaikan,” pungkasnya.
    

Topik

BERITA TERKAIT