Arena

Tak Terima Hasil Buruk di SEA Games 2021, Indonesia Perbanyak Wasit Bela Diri

Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan kesiapan untuk memperbanyak kehadiran wasit dan juri asal Indonesia di cabang-cabang olahraga tak terukur sebagai respons atas hasil buruk beberapa cabang olahraga bela diri pada SEA Games Vietnam 2021.

Sekretaris Jenderal KOI sekaligus Chef de Misson (CdM) kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021, Ferry J Kono mengatakan KOI akan memfasilitasi jika ada juri maupun wasit yang layak menjadi pengadil lapangan pada ajang multicabang olahraga seperti SEA Games.

“Jika ada juri/wasit asal Indonesia yang bisa, kami siap memfasilitasi, seperti penginapan hingga tiket pesawatnya,” kata Ferry di Hanoi, Selasa (24/5/2022).

Ia mengatakan ini menjadi salah satu cara untuk menjaga agar pertandingan yang melibatkan atlet Indonesia dapat berjalan dengan sportif.

“Melalui upaya ini kami harapkan, persoalan nonteknis di arena pertandingan tidak terjadi lagi,” kata Ferry.

Sebelumnya, sejumlah cabang olahraga bela diri mengeluhkan keberpihakan wasit pada atlet tuan rumah Vietnam.

Atlet-atlet Indonesia yang seharusnya mendapatkan medali harus kandas di partai semifinal bahkan di partai puncak, seperti yang terjadi di cabang olahraga pencak silat, judo dan karate.

Pelatih Kepala Judo Siti Aminah mengatakan timnya sangat merasakan keberpihakan juri pada nomor Men’s Kodokan Goshin Jutsu atau seni berpasangan putra.

Kegagalan pasangan judo Indonesia yang diperkuat Endro/Kevin Sanadi Aprilion terbilang mengejutkan karena jika dilihat dari rekaman tayangan langsung di kanal YouTube keduanya tidak membuat kesalahan.

Gerakan yang diperagakan nyaris sempurna, bahkan sejumlah komentar dari guru besar judo dari Jepang menyebutkan keduanya layak memperoleh emas di ajang bergengsi negara-negara Asia Tenggara itu.

Tapi mengejutkan, pasangan ini hanya mengemas 479 poin atau peringkat dua terbawah dari total lima peserta di group A.

Angka yang raih Endro/Kevin berselisih jauh dengan wakil tuan rumah Tran Quoc Cuong/Phan Minh Hanh yang mengumpulkan 534,5, yang sekaligus menjadi pemuncak grup A.

Demikian wakil tuan rumah Vietnam di grup B yakni Nguyen Cuong Thinh/Ha Minh Duc yang juga meraih angka tertinggi 531 poin.

Hasil pertandingan pun menempatkan dua wakil Vietnam ini menjadi peraih medali emas dan perak, dan medali perunggu diraih pasangan Laos, Chansy Viengvilay/Syvanvilay Chindavone yang mengumpulkan 526,5 poin.

“Jelas sedih sekali atletnya, padahal jika dilihat ditayangan ulang kanal Youtube malah pasangan Indonesia sama sekali tidak membuat kesalahan,” kata Siti Aminah.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button