Sevilla sukses mempertahankan tradisi mereka sebagai penguasa Liga Europa dengan menumbangkan AS Roma dalam drama adu penalti yang penuh ketegangan di final Liga Europa, Kamis dini hari WIB (1/6) di Puskas Arena, Budapest, Hungaria.
Bertanding sengit selama 90 menit waktu normal dan babak perpanjangan waktu, kedua tim hanya mampu menghasilkan skor 1-1. Sevilla akhirnya meraih kemenangan dengan skor 4-1 melalui adu penalti, mengukir kisah gemilang dengan gelar ketujuh mereka di Liga Europa.
Juara musim 2005/2006, 2006/2007, 2013/2014, 2014/2015, 2015/2016, dan 2019/2020, Los Nervionenses kembali mengukuhkan diri sebagai pemegang rekor juara Liga Europa terbanyak dengan penambahan gelar tahun ini.
Roma, yang membuka peluang pertama dengan upaya Leonardo Spinazzola pada menit ke-12, akhirnya unggul lebih dulu. Mereka memecahkan kebuntuan di menit ke-35 melalui sepakan Paulo Dybala. Tapi gol balasan Sevilla datang di menit ke-55, sebuah kesalahan antisipasi dari Gianluca Mancini memungkinkan Sevilla menyamakan kedudukan.
Roma memiliki sejumlah peluang emas yang tak mampu mereka maksimalkan, sementara Sevilla mendapat keuntungan dari penalti yang dianulir oleh wasit setelah melihat ulang melalui VAR. Setelah dua babak tambahan waktu yang dramatis namun tanpa gol, pertandingan berakhir dan memasuki babak adu penalti.
Dalam babak penalti yang memicu adrenalin, para penendang Sevilla menunjukkan kelas mereka. Lucas Ocampos, Erik Lamela, Ivan Rakitic, dan Gonzalo Montiel sukses menjalankan tugas mereka, sementara dari AS Roma hanya Bryan Cristante yang berhasil mencetak gol.
Sebagai hasilnya, Sevilla mengukuhkan status mereka sebagai raja Liga Europa, mengambil alih pesta dengan skor 4-1 di babak penalti. Sementara Roma harus puas sebagai runner-up, dan berharap dapat kembali lebih kuat di musim depan.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)