Market

Takut Diaudit Luhut, Perusahaan Sawit Singapura Pilih Pindah ke Indonesia

Ancaman Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan agar industri sawit kakap berkantor di Indonesia, tak sia-sia. Kabarnya ada satu perusahaan yang ketar-ketir.

Disampaikan Menko Luhut, ada sebuah perusahaan kelapa sawit yang punya kebun luas di Indonesia, namun kantor pusatnya berada di Singapura.  Ternyata, setelah Menko Luhut mengancam bakal melakukan audit seluruh industri sawit di Indonesia, perusahaan tersebut ketakutan. Berdalih tak suka diaduit dan berencana pindah kantor ke Indonesia.

“Ada perusahaan (sawit) yang markasnya di Singapura, memberi tahu akan pindah ke Indonesia,” ujar Menko Luhut di kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jakarta, dikutip Kamis (16/6/2022).

Dia mengatakan, BPKP telah mengumpulkan data dari asosiasi pelaku usaha sawit di kabupaten dan kota. Saat ini, sebanyak 154 asosiasi yang telah memberikan data kepada BPKP. Selanjutnya, data tersebut akan terus dikaji agar industri sawit di Indonesia lebih transparan.

Luhut menuturkan pemerintah harus tegas mengawasi perusahaan tersebut agar asas keadilan dalam industri sawit bisa diterapkan. Dia mengatakan akan mendorong terus persoalan ini agar industri kelapa sawit di Indonesia bisa mandiri.

“Yang saya dorong, karena saya sebagai orang tua, kita itu mandiri. Jangan kita diatur orang lain,” tutur Menko Luhut

Menurutnya, Indonesia harus kompak dalam melihat persoalan perusahaan kelapa sawit milik asing itu. Jika tidak, maka kesenjangan kepemilikan lahan akan merugikan negara serta tidak berkeadilan bagi para petani lokal.

“Masa punya ratusan ton, jutaan hektare kebun sawit, tapi markasnya di luar. Bayar pajaknya di luar. Dia enak-enak di luar. Terima duit. Adil enggak tuh?” kata Luhut.

Ia berharap, audit terhadap seluruh industri sawit yang beroperasi di Indonesia, bisa melahirkan keadilan dalam industri. Dan, langkah audit adalah perintah dari Presiden Jokowi.

“Kita ingin, audit dilakukan dengan benar, berkeadilan. Itu keinginan Presiden. Jadi rakyat itu harus terima dengan berkeadilan,” papar Luhut.

.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button