News

Takut Ditinggal Pemilih, Cak Imin Tobat Wacanakan Penundaan Pemilu

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dinilai ketakutan kehilangan suara pemilih sehingga memilih untuk tidak lagi mewacanakan penundaan pemilu. Apalagi wacana tersebut sudah terbukti tidak disambut baik publik.

Penolakan terhadap wacana itu juga ditunjukkan PMII, organisasi pemuda di mana Imin duduk sebagai Ketua Dewan Pembina. Dengan demikian, Imin harus bersikap realistis dan fokus menghadapi Pemilu 2024 agar PKB tidak mengalami penurunan suara.

“Wajar jika Cak Imin lesu, karena ide penundaan Pemilu yang digagasnya tak diterima dan tak direspon dengan baik oleh segenap rakyat Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin, Rabu (27/4/2022).

Pada sisi lain, lanjut Ujang, Presiden Jokowi telah menegaskan Pemilu 2024 berjalan sesuai jadwal yang bakal digelar 14 Februari 2024. Apabila Imin terus menyuarakan wacana itu, maka dapat diartikan PKB yang menempatkan wakilnya di kabinet tidak menjalankan instruksi Jokowi.

“Yang membuat Cak Imin berhenti, karena rakyat menolak dan mungkin juga ikut arahan Jokowi agar tak bicara lagi penundaan Pemilu,” sambungnya.

Ujang meyakini, apabila isu wacana penundaan pemilu disuarakan oleh petinggi partai politik (parpol) bisa menjadi bumerang dengan konsekuensi menyusutnya suara pemilih. Sebab, penundaan pemilu sudah tak lagi seksi disuarakan karena semua komponen masyarakat menolak wacana itu.

“Isu penundaan Pemilu sudah tak seksi lagi, sudah tak menarik lagi, karena semua komponen bangsa dari mulai partai-partai politik, presiden, DPR, rakyat, pengamat menolak penundaan Pemilu. Hasilnya isu penundaan Pemilu diminta diakhiri,” tambahnya. [WIN]

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button