News

Taliban Akan Impor Migas dan Gandum dari Rusia

Pemerintah Taliban di Afghanistan sepakat akan mengimpor bahan bakar minyak, gas dan gandum dari Rusia. Afghanistan dan Rusia sudah menandatangani kesepakatan impor komoditas tersebut belum lama ini.

Dengan kesepakatan ini menjadi kebijakan ekonomi internasional besar pertama Afghanistan di bawah kepemimpinan Taliban sejak berkuasa lebih dari setahun ini.

Menteri Perdagangan dan Industri Afghanistan Haji Nooruddin Azizi kepada Reuters, Selasa (27/9) mengatakan ketertarikan negaranya mengimpor migas dan gandum karena pihak Rusia memberikan potongan harga yang besar.

“Kesepakatan itu akan membuat Rusia memasok sekitar satu juta ton bensin, satu juta ton minyak diesel, 500.000 ton LPG, dan dua juta ton gandum setiap tahun,” kata Azizi.

Selain itu, Azizi mengatakan perjanjian ini masuk dalam masa uji coba. Setelah itu kedua negara akan kembali menandatangani perjanjian jangka panjang setalah pihak Taliban melakukan evaluasi.

Posisi Taliban saat ini masih belum mendapat pengakuan resmi dari dunia. Dengan kondisi ini membuat Afghanistan kesulitan menjalin kerja sama perdagangan dengan negara lain.

Pihak barat juga mendesak agar Taliban memberi jaminan hak asasi manusia kepada warganya khususnya pada kaum perempuan.

Taliban juga didesak untuk memutuskan hubungan dengan kelompok-kelompok militan internasional jika ingin mendapatkan dukungan internasional. Di sisi lain, Rusia cenderung bersikap lunak terhadap Taliban.

Rusia juga menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Taliban menjelang kudeta. Kedutaan Besar Rusia juga jadi salah satu dari sedikit yang tetap buka di ibu kota Afghanistan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button