Ketua DPRD Jakarta, Khoirudin menyebut boleh saja Pemprov ingin membuka operasional taman selama 24 jam penuh, asalkan diiringi adanya pengawasan yang ketat. Syarat ini beralasan, sebab beberapa taman di Jakarta kerap dijadikan tempat mesum.
“Dengan catatan tentu pengawasannya harus ketat, jangan sampai tempat itu dijadikan arena yang negatif. Saya support bahkan kalau perlu ditambah lagi,” kata Khoirudin di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2025).
Ia berharap taman yang beroperasi 24 jam benar-benar menjadi tempat untuk warga Jakarta beristirahat dan berkumpul. “Yang memang tensinya sudah tinggi, tensi ekonomi sosial sudah tinggi, perlu refreshing. Saya support pembukaan taman 24 jam,” ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno menyebut pihaknya akan menambah jam operasional 10 taman hingga pukul 22.00 WIB dalam waktu dekat. Enam taman di antaranya akan beroperasi selama 24 jam.
“Ada 6 (taman) yang 24 jam. Empat taman yang jam 10 malem,” kata Rano di kawasan Monas, Jakarta, dikutip Minggu (6/4/2025).
Rano mengatakan, empat taman di DKI Jakarta yang akan beroperasi selama 24 jam ini ialah Taman Tebet Eco Park, Taman Lapangan Banteng, Taman Langsat, Taman Ayodya, Taman Menteng, hingga Taman Literasi.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah pertimbangan dalam pembukaan taman selama 24 jam tersebut, di antaranya mempertimbangkan kepadatan jumlah penduduk sekitar.
“Nah makanya itu, idenya kan ide dari pak gubernur. Ternyata taman di Jakarta ini cuman sampe jam 6 sore. Malemnya gelap gulita. Nah jadi kenapa kita enggak manfaatkan itu, gitu. Segera,” ucapnya.
Kebijakan ini dikhawatirkan akan disalahgunakan oleh oknum warga yang bandel. Sebab sudah jadi rahasia umum bahwa Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di Jakarta kerap dijadikan tempat prostitusi. Hutan Kota UKI di Cawang, Jakarta Timur sempat jadi sorotan karena terungkap sering dijadikan sarang berkumpulnya kaum LGBT setiap malam.
Selain di Hutan Kota UKI, RTH Tubagus Angke juga pernah jadi buah bibir karena ditemukan sejumlah warung remang-remang. Atas kehebohan itu, Pemprov pun menambahkan lintasan lari dan kamera CCTV.