Tanggapi Luhut soal Pengembangan LFP dengan China, Begini Penjelasan Tom Lembong

Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) untuk Pilpres 2024, Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong) menyikapi santai sanggahan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan terkait penggunaan baterai berbasis lithium ferro phosphate (LFP) pada mobil listrik Tesla buatan China. Hal ini ia sampaikan sekaligus merespons rencana pengembangan LFP dengan negeri Tirai Bambu itu.

Tom menyambut baik rencana pengembangan LFP dan menilai sanggahan Luhut sebagai tanggapan dalam diskusi yang umum terjadi di ruang publik.

“Jadi saya kira kami sangat gembira atas diskusi publik yang terbuka dengan mengeluarkan data fakta dan realita, sehingga juga mengundang keikutsertaan pakar-pakar, ahli-ahli, masyarakat sipil, dengan berbagai elemen masyarakat ikut berkomentar,” ujar Tom seusai Peluncuran & Bedah Buku The Rising Star: Sinyal Kemenangan dari Media Internasional, di Markas Pemenangan Timnas AMIN di Jl. Diponegoro 10, Menteng pada Senin (29/1/2024).

Pihaknya menilai, ‘diskusi publik’ ini dapat membuka ruang bagi praktik demokrasi yang sehat di Indonesia. Pasalnya, seluruh masyarakat maupun pihak ahli dapat turut memberikan komentarnya terhadap hal tersebut.

“Misalnya teman-teman dari daerah Sulawesi Tengah sendiri, warga kita ya saudara kita yang tinggal di sana bisa langsung mengomentari karena ini sebuah praktik demokrasi yang sehat,” tutur Tom..

Lebih lanjut, mantan Menteri Perdagangan ini mengingatkan persaingan sengit antarjenis teknologi berpotensi menurunkan harga baterai.

“Tapi sudah pasti persaingan yang sengit antara berbagai teknologi akan terus memberikan tekanan kepada harga baterai akan turun terus dan itu juga memberikan tekanan bagi harga-harga bahan baku baterai,” ujar Tom.

Sebelumnya diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membuka peluang pengembangan baterai kendaraan listrik LFP  bersama China. “Nah kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok. Tadi lithium battery juga kita kembangkan dengan Tiongkok maupun dengan lain-lain,” ungkap Luhut, Rabu (24/1/2024).

Hal itu diungkapkan Luhut melalui akun Instagram pribadinya untuk merespons Tom Lembong yang mengungkit mobil listrik Tesla buatan China seluruhnya memakai baterai LFP. Menurut Luhut, perusahaan mobil listrik milik Elon Musk itu, masih menggunakan nikel untuk baterai kendaraan listriknya.

“Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai menggunakan 100 persen LFP atau lithium ferro phosphate untuk mobil listriknya. Mereka masih tetap gunakan nickel based battery. Jadi seperti suplai nickel based battery itu dilakukan oleh LG Korea Selatan untuk model mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai,” kata Luhut.

Sumber: Inilah.com