Unggulan keempat Coco Gauff harus bermain tiga set untuk melewati babak kedua Madrid Open WTA 1000, Jumat (25/4).
Gauff bahkan kalah telak 0-6 di set pembuka sebelum bangkit dan merebut dua set berikutnya dan mengklaim kemenangan atas Dayana Yastremska (0-6, 6-2, 7-5).
Ini adalah kedua kali dalam karirnya, Gauff memenangkan pertandingan setelah kalah di set pertama di ajang level WTA — ia bangkit untuk mengalahkan Elise Mertens empat tahun lalu di Eastbourne.
Gauff kini memiliki head to head 3-0 sepanjang karirnya melawan Yastremska tetapi kali ini tidak mudah. Set terakhir yang menentukan membutuhkan waktu lebih dari satu jam.
Dengan mematahkan servis Yastremska dua kali, Gauff unggul 3-0 tetapi dua servis break ke arah lain membuat kedudukan menjadi 3-3. Gauff membalas dengan mematahkan servis lawannya untuk memimpin 5-3, tetapi Yastremska menyelamatkan tiga match point pada servisnya dan akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 5-5.
Gauff mematahkan servis lawannya untuk memimpin 6-5 dan kemudian melakukan servis untuk memenangi pertandingan.
Yastremska kini memiliki catatan 4-19 melawan petenis Top 10 dalam karirnya.
Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Manolo Santana dan mengikuti alur cerita yang sama dengan pertandingan sebelumnya di lapangan yang sama yang melibatkan unggulan kedua Iga Swiatek.
Gauff membutuhkan dua kemenangan lagi untuk mencapai perempat final dan melampaui upaya terbaiknya dalam lima penampilan di Madrid.
Petenis berusia 21 tahun itu adalah petenis termuda yang memenangi delapan pertandingan pembuka berturut-turut di ajang WTA 1000 tanah liat sejak format tersebut diperkenalkan pada 2009.
Selanjutnya, Gauff akan bertemu dengan sesama petenis Amerika Ann Li, pemenang 6-4, 3-6, 6-4 atas unggulan ke-25 Leylah Fernandez pada Sabtu (26/4).
Sementara itu, petenis muda lainnya Mirra Andreeva berhasil mengalahkan Marie Bouzkova dengan 6-3, 6-4. Petenis berusia 17 tahun yang debut di Madrid dua tahun lalu ingin itu ingin mengulang kesuksesannya di ibu kota Spanyol tersebut.
Saat berusia 15 tahun, Andreeva melaju ke babak 16 besar Madrid Open dalam debutnya di WTA 1000. Seolah itu belum cukup, remaja putri itu muncul di Caja Magica dua belas bulan kemudian dan melenggang mulus ke perempat final. Dalam kedua kesempatan itu, Aryna Sabalenka adalah satu-satunya petenis yang dapat menghentikannya.
Tahun 2025 menjadi tahun ia benar-benar memantapkan dirinya. Ia menjadi petenis nomor delapan dunia bahkan ketika belum genap berusia 18 tahun, dan saat ini berada di posisi ketiga dalam Race to Riyadh.
Selanjutnya, Andreeva akan berhadapan dengan petenis Polandia Magdalena Frech yang berusia 10 tahun lebih tua darinya.