News

Komnas HAM Hentikan Investigasi Kasus Brigadir J

Senin, 22 Agu 2022 – 21:43 WIB

Antarafoto Komisi Iii Kasus Sambo 220822 Adm 11 - inilah.com

Mungkin anda suka

Ketua Kompolnas Mahfud MD (kanan) bersama Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (kiri) mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8/2022). RDP tersebut membahas mengenai kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Foto: Antara

Komnas HAM secara resmi menyatakan menyetop investigasi kasus Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J). Komnas menilai Polri sudah on the track menangani perkara tersebut dengan menetapkan lima orang tersangka termasuk Irjen Ferdy Sambo dan istri, Putri Candrawathi.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik dalam rapat dengan Komisi III DPR, Jakarta, Senin (22/8/2022). “Kami di internal sudah sepakat bahwa memang kita tidak akan melanjutkan investigasi lagi,” kata Taufan.

Sejatinya Komnas HAM sudah ketinggalan kereta dalam mengusut perkara tewasnya Brigadir J. Polri sudah mengusut kasus etik dengan memeriksa puluhan anggota Polri dan menindaklanjuti perkara pidananya, namun Komnas HAM tidak berani membuat kesimpulan. Bahkan Komnas HAM sempat dicurigai disetir Polri untuk menguatkan skenario awal tewasnya Brigadir J akibat kontak senjata dengan Bharada Richard Eliezer.

Namun Taufan menganggap sebaliknya. Apabila Komnas HAM tidak bermanuver dikhawatirkan Polri tidak perform dalam melakukan pengusutan. Dia juga mengaku berkoordinasi dengan Menko Polhukam Mahfud MD soal manuver yang diartikannya dengan “sedikit nakal”.

“Itu penting buat kita sehingga memang kadang-kadang koordinasi juga dengan Pak Mahfud ya, memang kita bilang gitu, ‘kita nakalin saja pak supaya jelas,” katanya.

Perkembangan terbaru dari upaya pengusutan perkara pembunuhan Brigadir J yakni keluarnya hasil autopsi ulang jasad Brigadir J yang telah diserahkan Tim Forensik kepada Bareskrim. Tim memastikan korban mengalami lima luka tembak hasil lesatan empat peluru. Luka parah ditemukan pada bagian kepala dan dada.

Dalam rapat dengan Komisi III DPR, terungkap bahwa Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, sempat dipanggil Ferdy Sambo tak lama setelah peristiwa tewasnya Brigadir J pada 8 Juli 2022 yang lalu. Namun pertemuan dengan Jenderal Sambo tidak menyinggung peristiwa pembunuhan maupun penembakan karena Ferdy Sambo hanya menangis.

Anam menyebutkan, hasil penyelidikan Komnas HAM sejauh ini memastikan adanya bukti merintangi penyidikan, sejalan dengan tindakan Timsus Polri yang telah memeriksa lebih dari 80 orang anggota, termasuk Ferdy Sambo dan jajaran dari Divisi Propam Polri. Komnas HAM juga menemukan adanya bukti pengancaman yang dialami oleh Brigadir J sebelum dibunuh di rumah dinas Kadiv Propam Polri.

Dari penjelasan Vera, kekasih almarhum Brigadir J yang menyebutkan ancaman tersebut dari “skuad lama” yang rupanya merujuk pada ART Putri Candrawthi, Kuwat Maruf.  “Ada kata-kata Yosua kalau naik ke atas akan dibunuh, karena membuat Ibu P sakit. Kalau naik ke atas akan dibunuh, kami tanya diancam oleh siapa? Diancam oleh skuad-skuad, skuad ini siapa? Kami sama-sama enggak tahu. Ujungnya tahu ternyata si Kuwat Maruf, bukan skuad,” kata dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button