News

Tarif Sewa KSB Mahal, Heru Minta Jakpro Tampung Aspirasi Warga

tarif-sewa-ksb-mahal,-heru-minta-jakpro-tampung-aspirasi-warga

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono buka suara menanggapi aksi demonstrasi yang dilakukan para warga Kampung Bayam di depan gedung Balai Kota, Jakarta Pusat. Tuntutannya terkait tarif sewa unit Kampung Susun Bayam (KSB).

Mungkin anda suka

Tuntutan tersebut salah alamat, sebab yang memiliki kewenangan penuh dalam penyesuaian tarif sewa unit KSB adalah pihak pengelola. Dalam hal ini, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

Maka Heru mengimbau warga untuk menyampaikan keberatannya soal ongkos sewa tersebut kepada pihak pengelolanya langsung. “Ya yang pertama itu harus dibicarakan dengan Jakpro nilainya,” ujarnya, Kamis (1/12/2022).

Ia pun meminta pihak Jakpro untuk cepat mengambil sikap dan menampung aspirasi masyarakat. Mengingat, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) agar warga korban penggusuran pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) bisa menduduki KSB.

“Tinggal Jakpro berdiskusi bagaimana dengan keinginan masyarakat itu. Nanti Jakpro biar lapor ke wali kota,” terang Heru.

Sebelumnya, pihak Jakpro telah memberi penjelasan ihwal harga sewa KSB. Menurut Jakpro harga tersebut sudah disesuaikan dengan Pergub Nomor 55 Tahun 2018, yang mana menyebut tarif tertinggi rusun tersebut ada di angka Rp765.000 per bulan.

Warga mengaku keberatan dengan harga yang ditawarkan Jakpro. Masyarakat meminta untuk harga sewa unit KSB disamakan saja dengan tarif rusun lain, yakni berkisar Rp200.000.

Aspirasi ini yang dibawa sekitar 25 orang perwakilan warga Kampung Bayam, Jakarta Utara ke Balai Kota. Mereka mendirikan tenda sembari berunjuk rasa meminta kejelasan terkait hunuan di KSB.

“Kami kan sudah diverifikasi, sudah mendapatkan nomor hunian, sudah ada Surat Keputusan (SK) tapi belum bisa menempati,” kata Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda di Balai Kota Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Duduk beralaskan trotoar, beratapkan tenda biru dan oranye, puluhan warga yang kompak mengenakan seragam biru mengutarakan keinginan mereka untuk seger menghuni rumah susun yang telah diresmikan pada 12 Oktober 2022 itu.

Asep menegaskan, aksi ini akan terus dilakukan hingga ada kejelasan. “KSB huniannya masih kosong, sudah bisa dihuni dan kami sudah terverifikasi. Daftar nama dan daftar hunian sudah ada, gedung sudah bisa dimasuki, kenapa kami tidak bisa masuk?,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button