Tarif Trump, Dewan Ekonomi Nasional Minta Indonesia Jangan Lupakan China


Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Mari Elka Pangestu menyarankan Indonesia untuk juga bernegosiasi dengan China dalam merespons kebijakan tarif impor baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sebab, China akan menghadapi AS dan, saat yang sama, akan berusaha membangun hubungan dengan ASEAN.

“Kita perlu melakukan diplomasi dan forward looking engagement tidak hanya dengan AS, tetapi juga dengan China. Menurut saya, kita harus bernegosiasi dengan itikad baik,” kata Mari Elka dalam sebuah acara yang digelar oleh The Yudhoyono Institute (TYI) di Jakarta, Minggu (13/4/2025).

Selain negosiasi dengan China, Indonesia juga harus memperkuat sistem otonom sendiri melalui reformasi yang nyata.

Indonesia perlu mengelola dampak dari dinamika perdagangan yang bervariasi (trade diversion). Salah satu skenario yang mungkin terjadi yaitu banjir impor ke Indonesia akibat kurangnya kesiapan tata kelola dari peralihan barang-barang ekspor pasar AS.

Mari Elka berpendapat ASEAN perlu memberikan respons secara kolektif dan berfokus pada upaya membangun kepercayaan.

Selain itu, dia juga mengingatkan pentingnya upaya memperkuat komitmen terhadap World Trade Organisation (WTO) dan reformasi domestik.

“Hal ini sebenarnya sudah terlihat dari upaya diplomasi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto serta pernyataan-pernyataan terbaru dari para menteri ekonomi ASEAN,” katanya lagi.

Dia pun menekankan ASEAN harus menghindari pendekatan proteksionisme, baik secara langsung maupun tidak langsung. ASEAN harus berfokus pada reformasi ekonomi domestik alih-alih pembatasan.

Meski begitu, ia juga mengingatkan pentingnya bagi Indonesia lebih memprioritaskan kepentingan nasional. Setelah itu, baru meninjau bagaimana Indonesia bisa berkontribusi bagi tatanan regional dan global yang lebih besar, terutama sebagai wakil dari kawasan dan negara-negara berkembang.

“Saya yakin kita tetap bisa mengambil peran dalam hal ini, tapi semuanya harus dimulai dari reformasi dalam negeri kita sendiri,” tutur dia.