Market

Telkom Siapkan NeutraDC demi Ceruk Bisnis Data Center 1.576 MW

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) memproyeksikan permintaan pasar data center di Indonesia tumbuh pesat mencapai 1.576 Mega Watts (MW) hingga tahun 2030. Untuk bisa memanfaatkan ceruk bisnis tersebut, Telkom tengah menyiapkan NeutraDC, anak usaha yang akan menyediakan layanan data center berkategori hyperscale.

“NeutraDC akan menjadi brand anak usaha baru yang menjalankan bisnis data center dari level hyperscale hingga edge. Untuk menangkap pangsa pasar hyperscale tersebut, saat ini NeutraDC sedang mempercepat proses pembangunan hyperscale data center yang pertama di Cikarang,” ujar Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono di Jakarta, Jumat (20/5/2022).

Mungkin anda suka

NeutraDC akan menyediakan infrastruktur data center yang memadai dengan jaminan keamanan super ketat hingga 8 layer. Tidak hanya itu, layanan data center NeutraDC juga didesain mampu beroperasi dengan standar global bersertifikasi Uptime Tier III & IV.

Dengan dukungan infrastruktur Telkom, NeutraDC menawarkan layanan connectivity andal dengan cakupan terluas dan terbesar di Indonesia. Selain itu, kehadiran layanan Internet Exchange (IX) dan Seamless DC akan menambah keragaman ekosistem data center yang lengkap.

“NeutraDC diharapkan akan menjadi data center provider yang akan mendorong percepatan digitalisasi pelanggan serta mendukung akselerasi ekonomi digital nasional ataupun global,” kata Bogi.

Keputusan mengembangkan bisnis data center melalui NeutraDC itu dinilai menjadi momentum yang tepat, karena sejalan dengan transformasi perusahaan menjadi “Digital Telco Company” yang ikut mendorong kemajuan ekonomi digital nasional.

“Telkom sesungguhnya sudah lama masuk ke bisnis data center lewat TelkomSigma dan Telin. Bahkan perkembangannya cukup bagus, di mana TelkomSigma memiliki data center di Indonesia, dan Telin juga punya di negara lain seperti Singapura dan Hong Kong,” kata Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi.

Mantan Anggota Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu menilai, di era digitalisasi ekonomi saat ini, permintaan layanan data center oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia dan global akan terus melonjak.

Ia menjelaskan, Telkom memiliki beberapa kelebihan seperti koneksi infrastruktur (telekomunikasi) hingga ke Amerika Serikat, memiliki (saham) Telkomsel yang kuat (di bisnis telekomunikasi) dan pemimpin di bisnis seluler, serta sudah membangun data center di beberapa lokasi bahkan di luar negeri.

Namun Heru mengingatkan, meski sudah beberapa langkah lebih maju dibandingkan perusahaan data center sejenis di Indonesia, Telkom sebaiknya tetap merancang rencana untuk bisa menjawab tantangan dan memenuhi tingginya permintaan akan jasa data center.

“Hadirnya pemain asing juga jangan diremehkan, strategi harus diperkuat dan ekosistem (digital) harus terus dibangun agar dapat memperkuat bisni. Tantangan lainnya, seperti kapasitas yang besar, keamanan yang tinggi dan juga harus memiliki data recovery center,” ungkapnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button