Laporan terbaru Opensignal Mobile Network Experience untuk Indonesia menempatkan Telkomsel sebagai pemimpin utama dalam kategori 5G, sekaligus mendominasi sejumlah metrik pengalaman jaringan. Laporan ini mencakup analisis kinerja jaringan selama tiga bulan terakhir (1 Agustus–29 Oktober 2024), dengan hasil menunjukkan persaingan ketat antar-operator nasional dalam memberikan layanan terbaik kepada pengguna.
Telkomsel meraih kemenangan di semua enam kategori pengalaman 5G, termasuk kecepatan unduh (5G Download Speed) dan unggah (5G Upload Speed), serta ketersediaan 5G (5G Availability). Dengan skor kecepatan unduh 26,3 Mbps, Telkomsel terus memimpin di kategori Download Speed Experience, meskipun pesaing seperti XL mendekat dengan peningkatan skor 1-2 Mbps dibanding laporan sebelumnya.
Keberhasilan Telkomsel pada 5G tak lepas dari investasi besar-besaran dalam perluasan jaringan 5G di Indonesia, termasuk di wilayah strategis seperti Bali dan Jakarta, yang menjadi prioritas untuk penggunaan industri seperti pelabuhan dan layanan standalone 5G.
Di luar kategori 5G, 3 (Indosat Ooredoo Hutchison) tampil sebagai pemimpin untuk Consistent Quality dan Reliability Experience. Operator ini juga unggul dalam Upload Speed Experience dengan skor 11 Mbps, berkat peningkatan signifikan sebesar 2 Mbps dibandingkan laporan sebelumnya. IM3 menyusul di peringkat kedua dalam kategori yang sama, membuktikan kompetensinya sebagai penyedia layanan dengan performa stabil.
Untuk kategori Video Experience, 3 kembali menjadi pemenang dengan skor 65,1 dari skala 100. Skor ini menempatkan pengguna jaringan 3 dalam kategori Good (58-68), yang berarti mereka dapat menikmati streaming video 720p atau lebih tinggi dengan waktu muat yang singkat dan tanpa gangguan berarti.
Telkomsel, IM3, dan XL juga masuk dalam kategori Good, sedangkan Smartfren berada satu tingkat di bawahnya dengan kategori Fair (48-58).
Kompetisi di Masa Depan: Merger XL-Smartfren dan Pelelangan Spektrum
Sementara itu, merger antara XL dan Smartfren yang diperkirakan selesai pada akhir 2024 diyakini akan meningkatkan pengalaman jaringan bagi pelanggan kedua operator. Di sisi lain, rencana pelelangan spektrum 5G oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2025, termasuk untuk pita 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz, diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan cakupan layanan 5G di Indonesia, yang saat ini masih tertinggal dibandingkan negara-negara Asia Pasifik lainnya.
Laporan Opensignal juga mencatat bahwa tantangan utama di Indonesia adalah memastikan cakupan universal. Meski Telkomsel unggul dalam Coverage Experience dengan skor 8,6 dari 10, masih banyak wilayah terpencil yang belum terjangkau layanan berkualitas. Upaya pemerintah melalui BAKTI dengan membangun 630 base station di daerah terpencil menjadi langkah positif menuju pemerataan akses.
Telkomsel terus memperkuat dominasinya di kategori 5G, sementara operator seperti 3 dan IM3 membuktikan kemampuan mereka dalam memberikan pengalaman jaringan yang konsisten. Dengan persaingan yang semakin ketat dan inisiatif regulasi yang mendukung, masa depan jaringan seluler di Indonesia tampaknya akan semakin menjanjikan.