Telur Ayam Bukan Lagi Sumber Protein Murah, Harganya Tembus di Atas Rp30 Ribu/Kg


Siapa bilang harga pangan sudah aman? Buktinya, para emak murung lantaran harga telur ayam yang disebut sebagai sumber protein termurah, kini menjadi mahal. Kini, harganya sudah di atas Rp30 ribu per kilogram (kg). Waduh.

Ciara Aulia, seorang ibu rumah tangga asal Tanah Baru, Depok, Jawa Barat, mengeluhkan naiknya harga telur ayam hingga di atas Rp30 ribu/kg. Padahal, dua minggu harganya berkisar Rp27 ribu-Rp28 ribu/kg.

“Kan banyak tukang telur di jalanan, paling murah Rp31.500, bahkana da yang jual Rp32.000/kg. Mungkin karena ukuran telurnya agak besaran,” papar Ciara, Jakarta, Sabtu (28/12/2024).

Curhatan senada disampaikan Nanda Alisya, ibu rumah tangga asal Jagakarsa, Jakarta Selatan yang mengaku rutin belanja telur ayam tiap dua hari. “Sekarang apa-apa mahal. Telur ayam saja sudah di atas Rp30 ribu. Gimana ini Pak Prabowo? Pendapatan suami enggak naik,” imbuhnya.

Berdasarkan panel harga dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga sejumlah bahan pangan sangat fluktuatif. Untuk telur ayam ras naik menjadi Rp30.710 per kilogram (kg), sedangkan daging sapi turun menjadi Rp133.930 per kg. Secara umum harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.490 per kg.

Sedangkan beras medium turun 0,59 persen atau Rp80 menjadi Rp13.390 per kg; sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog naik di 0,08 persen atau Rp10 menjadi Rp12.500 per kg.

Selanjutnya komoditas bawang merah terpantau turun 0,02 persen atau Rp10 menjadi Rp40.500 per kg; sedangkan bawang putih bonggol naik 0,40 persen atau Rp170 menjadi Rp42.660 per kg.

Kemudian, harga komoditas cabai merah keriting naik 1,05 persen atau Rp480 menjadi Rp46.280 per kg; begitu pun cabai rawit merah naik 0,88 persen atau Rp490 menjadi Rp56.130 per kg.

Selanjutnya harga daging sapi murni turun 0,95 persen atau Rp1.290 menjadi Rp133.930 per kg; lalu daging ayam ras naik 0,27 persen atau Rp100 menjadi Rp37.650 per kg; begitu pun telur ayam ras naik 0,29 persen atau Rp90 menjadi Rp30.710 per kg.

Komoditas kedelai biji kering (impor) terpantau naik 0,48 atau Rp50 menjadi Rp10.410 per kg; sedangkan gula konsumsi turun 0,17 persen atau Rp30 menjadi Rp17.950 per kg.

Selanjutnya minyak goreng kemasan sederhana naik 0,11 persen atau Rp20 menjadi Rp18.760 per kg; sedangkan minyak goreng curah juga turun 1,25 persen atau Rp220 menjadi Rp17.350 per kg.

Kemudian komoditas tepung terigu curah turun 2,09 persen atau Rp210 menjadi Rp9.860 per kg; begitu pula terigu non curah juga turun 1,53 persen atau Rp200 menjadi Rp12.870 per kg.

Berbeda dengan harga jagung di tingkat peternak naik 1,31 persen atau Rp80 menjadi Rp6.190 per kg; begitu pula harga garam halus beryodium naik 1,30 persen atau Rp150 menjadi Rp11.680 per kg.

Selanjutnya, untuk harga ikan kembung terpantau turun hingga 2,47 persen atau Rp960 menjadi Rp37.930 per kg; sedangkan ikan tongkol turun 1,10 persen atau Rp360 menjadi Rp32.350 per kg; begitu pun dengan ikan bandeng juga turun 4,77 persen atau Rp1.620 menjadi Rp32.370 per kg.