Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menemui Menkeu AS, Janet Yellen guna membahas peluang kerja sama antara lembaga donor dari masing-masing negara.
Lembaga donor yang dimaksud adalah Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (Indonesian Agency for International Development) dan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development). “Melalui kolaborasi ini, baik Indonesia maupun Amerika serikat dapat memiliki kemampuan lebih dalam membantu negara-negara lain yang membutuhkan,” ungkap Sri Mulyani dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Selain membahas peluang kerja sama tersebut, Sri Mulyani bersama Yellen membicarakan beberapa topik penting dan relevan. Mulai dari kondisi perekonomian global, isu mineral, Financial Action Task Force (FATF), Pandemic Fund, serta G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).
Menurut Sri Mulyani, pembicaraan yang dilakukan sangat konstruktif dan kolaboratif. Ujung-ujungnya, kedua menteri ini, sepakat berkolaborasi dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Pertemuan Sri Mulyani dengan Yellen dilakukan di Kota Niigata, Jepang, Kamis (11/5/2023). Pertemuan ini dilakukan sebelum Menkeu Sri Mulyani menghadiri rangkaian agenda G7 Dialogue Partners pada Jumat ini.
Pertemuan G7 merupakan forum internasional yang berisikan negara-negara maju yakni Amerika Serikat, Jerman, Italia, Jepang, Kanada, Inggris, dan Prancis.
Sri Mulyani diundang memberikan pandangan sebagai negara berkembang mengenai situasi makro ekonomi pascapandemi COVID-19 dalam menghadapi tantangan situasi dunia, kerja sama global atau multilateral, dan krisis di berbagai negara berkembang.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)