News

Tercatat 2,43 Juta Warga di Jabar Pengangguran 

Data Badan Pusat Statistik () per 5 November 2021, mencatat jumlah angkatan kerja di Jawa Barat tahun 2021 mencapai 24,74 juta orang, terdiri 22,31 juta orang bekerja (90,18 persen) dan  2,43 juta orang menganggur (9,82 persen).

“Walaupun ada penurunan (angka pengangguran) sebesar 0,64 persen dari tahun lalu, namun angka tersebut masih termasuk tinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia,” kata Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil  di Bandung, Selasa (22/12/2021).

Ridwan Kamil menjelaskan selain disebabkan karena jumlah penduduk yang besar juga karena arus migrasi ke Jawa Barat cukup tinggi dan akibat pandemi COVID-19. Kondisi ini berdampak secara signifikan terhadap sektor formal ketenagakerjaan.

“Berdasarkan data BPS, pekerja yang terdampak akibat pandemi COVID-19 di Jawa Barat sebesar 460.000 orang. Angka tersebut mengalami perbaikan setelah terdapat penurunan sebesar 240.000 orang apabila dibandingkan dengan tahun 2020,” kata dia.

Menurut dia, sampai saat ini Jawa Barat berada pada peringkat tiga besar pengirim pekerja migran Indonesia. Tetapi masih ditemukan beberapa permasalahan berkenaan dengan pekerja migran Indonesia asal Jawa Barat

“Kemudian masih terjadinya perbudakan ABK, trafficking melalui modus BKK (Bursa Kerja Khusus), masih banyaknya buruh migran yang terancam hukuman mati, kerentanan PRT migran terhadap kekerasan fisik, seksual, psikis masih tinggi,” kata Ridwan Kamil.

Kerentanan pekerja migran pada masa pandemi dan sistem informasi dan data yang belum terintegrasi.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sedang  berupaya melakukan perluasan kesempatan kerja, peningkatan daya saing calon pekerja. Kemudian peningkatan tata kelola ketenagakerjaan dengan membangun sistem informasi dan data yang terintegrasi melalui pembangunan sistem manajemen Jabar Migrant Service Center (JMSC).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Willi Nafie

Jurnalis, setia melakukan perkara yang kecil untuk temukan hal yang besar
Back to top button