Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan sharing ilmu terkait aspek pertahanan, dalam pertemuan dengan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng.
AHY menjelaskan, sharing ilmu ini perlu untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengejar target pendaftaran tanah di seluruh Indonesia yang dilakukan melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
“Tak hanya pendaftaran tanah, kami juga mengejar transformasi digital. Kami ingin menyelesaikan pendaftaran sebanyak 120 juta bidang tanah hingga akhir tahun ini. Memang bukan pekerjaan mudah, namun kita saat ini sudah on the right track,” kata AHY dalam keterangan resminya, Kamis (11/7/2024).
Ia juga menjelaskan, pemerintah tengah memastikan terkait ketimpangan penguasaan tanah melalui Redistribusi Tanah, yang merupakan bagian dari program Reforma Agraria.
“Seperti halnya pada dua bulan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sebanyak 10.000 sertipikat hasil Redistribusi Tanah di Banyuwangi, Jawa Timur,” jelas dia.
AHY mengungkapkan ketertarikannya dengan sistem pemetaan digital yang dijalankan oleh Singapura. “Kita perlu belajar dari Singapura terkait 3D Mapping. Bahkan mungkin kita bisa transfer ilmu dan pengalaman terkait ini karena kita juga butuh untuk mempersiapkan SDM kita dalam peningkatan skill,” ujar AHY.
Bicara soal pemetaan digital, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng merespons dengan menyebut jika luas wilayah Singapura jauh lebih kecil dibanding luas keseluruhan Indonesia.
“Singapura kurang lebih sedikit lebih luas dari pada Jakarta. Dalam jalannya pertanahan di Singapura, kita lakukan pemetaan digital. Pemetaan digital dengan bentuk tiga dimensi ini mencakup daratan, bawah tanah, bahkan hingga bangunan,” kata Kwok Fook Seng.
Kwok Fokk Seng menerangkan bahwa Singapura juga terus berupaya membangun negara yang berbasis smart city melalui ‘Smart Nation Singapore’. “Smart Nation itu sendiri adalah kombinasi dari pembangunan hardware, software,serta warga negara yang mampu menggunakannya,” tutur dia.