News

Terjebak Utang Ratusan Triliun, Garuda dan BUMN Karya Diprediksi Bangkrut Cepat

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng menyebut PT Garuda Indonesia (Persero) dan BUMN karya bakal bangkrut cepat. Karena utangnya terlalu besar.

Saat ini, lanjut Salamuddin, Garuda didera utang sekitar Rp100 triliun, sementara BUMN karya utangnya mencapai Rp170 triliun. Rasa-rasanya keduanya sulit selamat dari beban utang sebesar itu.

Bahkan, jika semua pesawat milik Garuda dijual, atau seluruh jalan tol milik BUMN karya dilego, belum cukup untuk melunasinya. “Janji pemerintah untuk memberikan suntikan dana kepada Garuda hanya terealisasi Rp1 triliun. Angka yang jauh dari cukup untuk menalangi kewajiban Garuda,” paparnya, Sabtu (20/11/2021).

Nasib serupa dialami Holding BUMN tambang yang menanggung utang komersial yang cukup besar, saat membeli saham. Holding BUMN tambang baru bisa menebar janji bahwa akan ada deviden dari PT Freeport Indonesia (Freeport). Di sisi lain, kewajiban atas bunga dan cicilan utang terus membengkak, tak kenal kompromi.

Bagaimana dengan BUMN perbankan? Menurut Salamuddin, sami mawon. Saat ini, duit bank-bank BUMN banyak digelontorkan ke BUMN karya, sebagai kredit. Diguakan untuk membiayai berbagai mega proyek infrastruktur. Ketika utang di pasar komersial begitu berat untuk dibayar, maka peringkat utang BUMN karya anjlok ke posisi prospek negatif.

Namun demikian, Salamuddin berharap adanya keajaiban. Sehingga BUMN yang terjerat utang triliunan itu, bisa selamat dari kebangkrutan. Bahwa ada potensi duit cukup besar untuk menyelamatkan perusahaan negara itu.

“Nah! saya rasa, Pak Jokowi tahu di mana ada uang banyak. Beliau sudah teken kok! Beliau sudah menandatangani MLA untuk mengembalikan aset negara di luar negeri, hasil korupsi BLBI dan penjarahan sumber daya alam oleh oligarki Indonesia, selama puluhan tahun. Semoga ya,” harapnya.

Sebelum berita ini diturunkan, Inilah.com mencoba untuk menghubungi Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dan Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga namun tak mendapat respons. Upaya mengirimkan pertanyaan melalui WahtsApp (WA) juga tidak dijawab.

 

 

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button