Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus akhirnya memberikan penjelasan mengenai alasan Piala Presiden 2024 hanya diikuti oleh delapan tim peserta, meski Liga 1 2024/2025 dihuni oleh 18 klub. Dalam sesi jumpa pers di SCTV Tower, Jakarta Pusat, Ferry mengungkapkan bahwa pihaknya menetapkan klasifikasi berdasarkan tiga hal.
Pertama, tiga tim yang wajib mengikuti Piala Presiden 2023 adalah Persib Bandung (juara edisi 2015), Arema FC (juara edisi 2017, 2019, 2022), dan Persija Jakarta (juara edisi 2018).
Kedua, pemilihan tim didasarkan pada penetapan tuan rumah. Piala Presiden 2024 akan diselenggarakan di tiga tempat: babak penyisihan grup di Bandung dan Bali, sementara semifinal dan perebutan tempat ketiga dilaksanakan di Solo.
Dengan demikian, dua tim berikutnya yang berhak tampil adalah Bali United dan Persis Solo.
“Pemilihan peserta juga didasarkan pada turnamen antarklub Asia, yaitu Madura United, PSM Makassar, dan Borneo FC,” ujar Ferry.
Delapan tim peserta Piala Presiden 2024 akan dibagi menjadi dua grup. Grup A ditempati oleh Persib Bandung selaku tuan rumah, PSM Makassar, Persis Solo, dan Borneo FC Samarinda. Sementara Grup B dihuni Bali United, Persija Jakarta, Madura United, dan Arema FC.
Pembagian grup didasari atas aturan seeded atau unggulan dari peringkat Liga 1 2023/2024. “Pembagian grup tentunya berdasarkan seeded. Tuan rumah yang ada di Bandung tentunya dengan Bandung, kemudian yang di Bali kami tentukan berdasarkan seeded yang ada. Yang tak kalah penting adalah mempertimbangkan rivalitas, jadi rivalitas itu jangan bertemu di awal-awal. Sehingga nomor satu antara Persib dan Persija kita pisahkan,” jelas Ferry.
Turnamen ini akan memperebutkan trofi sekaligus hadiah bergengsi senilai Rp5 miliar untuk tim juara.
Dengan hanya mengundang delapan tim, Piala Presiden 2024 diharapkan dapat menghadirkan pertandingan yang berkualitas dan menarik bagi para penggemar sepak bola di Indonesia.