Market

Terra LUNA ‘Ditendang’ dari Indodax, Uang Kripto tidak Kinclong Lagi

Anjloknya nilai aset kripto bikin kaget publik, khususnya Terra Luna yang delsiting dari Indodax. Bisa jadi ini pertanda tren aset kripto sebentar lagi berakhir.

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menyalahkan perang Rusia-Ukraina sebagai pemantik terjun bebasnya Terra (LUNA)

Invasi militer Rusia sejak Februari itu mengundang reaksi keras dari pihak barat. AS dan Eropa melayangkan sanksi ekonomi kepada Rusia. Seketika, harga pangan dan energi melompat tinggi.

Hal ini membuat hampir seluruh negara khawatir dengan inflasi global yang trennya terus naik. Merespons itu, The Fed, bank sentral AS mengerek naik suku bunga acuan. Kalau tidak, ekonominya bisa kolapse.

Di sinilah mulai muncul masalah serius untuk uang kripto atawa cryptocurrency, khususnya Tera (UNNA) yang dibekukan dari perdagangan aset kripto.

Masih kata Ibrahim, kebijakan pengetatan moneter dengan mengaikkan suku bunga acuan pun dilakukan di berbagai negara. termasuk Bank Eropa. “Di sini-lah kripto mulai kocar-kacir aset kripto, sebagai korban pertama ini adalah Terra,” kata dia, dikutip Sabtu (14/5/2022).

Ibrahim berpendapat di tengah ketidakpastian global ini investor yang menanamkan asetnya di Terra banyak yang mencairkan uangnya saat harga mata uang tersebut mulai turun. Akibatnya, harga terra pun makin anjlok dan berujung dibekukan dalam perdagangan di blockchain.

“Jadi sangat wajar kalau blockchain melakukan suspend, kalau tidak melakukan suspend berapa orang lagi yang akan dirugikan,” imbuhnya.

Sebelumnya, Terra mengumumkan bahwa penjualan mata uang kripto tersebut telah dihentikan. Hal tersebut seiring dengan anjloknya Terra beberapa waktu terakhir.

Do Kwon, salah satu pendiri Terraform Labs mengaku sedang menyiapkan langkah untuk menyelamatkan Terra. Dia mengatakan akan segera mengumumkan rencana tersebut.

“Saya memahami bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua – ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini,” ujarnya melalui akun Twitter pribadinya.

Mayoritas harga kripto masih berada di zona merah. Bahkan, Terra sebelumnya anjlok cukup dalam hingga membuat mata uang digital itu terdepak dari jajaran 10 kripto kapitalisasi pasar teratas.

Pada Jumat malam (13/5/2022), PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax) mendelisling Terra (LUNA) dari perdagangan aset kripto. Keputusan ini dilakukan lantaran nilai aset Terra terus anjlok hingga di bawah Rp10 per keping. “Dengan berat hati kami umumkan Indodax melakukan delisting pada Jumat, 13 Mei 2022, pukul 20.00 WIB,” pernyataan resmi Indodax.

Mengutip coinmarketcap.com, Kamis pagi (12/5/2022), Terra turun 93,89 persen dalam sehari atau 98,75 dalam sepekan. Kini, satu keping terra hanya dihargai US$1,08. Posisinya pun terjun bebas ke peringkat 37 kripto sebelum akhirnya dibekukan.

Padahal Terra sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa, yakni US$119,55 per koin pada April 2022.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button