News

Tersisa Dua Tahun, Jokowi Perlu Reshuffle Kabinet Demi Perbaiki Kinerja

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sudah saatnya kembali mereshuffle Kabinet Indonesia Maju. Menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, reshuffle atau perombakan kabinet krusial demi membenahi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masih tersisa dua tahun lagi.

“Untuk memperbaiki kinerja Jokowi yang akan memasuki akhir masa jabatan di 2024 mendatang, ” kata Ujang kepada Inilah.com, Kamis malam (9/6/2022).

Ujang menjelaskan, Jokowi sepatutnya mengganti beberapa menteri yang sejauh ini memang berkinerja buruk maupun belum optimal menjalankan tugas. Dia mengungkapkan, kedua aspek itu terkait kinerja itu bisa terlihat dari upaya menangani dampak pandemi COVID-19 yang belum membuahkan hasil maksimal.

Namun, ia mengingatkan pula agar Presiden Jokowi cermat dalam memilih sosok yang akan dijadikan menteri apabila mereshuffle kabinet. Sosok tersebut harus memiliki keahlian, kepemimpinan kuat, dan berintegritas,

“Agar di akhir masa jabatan tak tersandung kasus hukum karena ulah menteri yang bermasalah. “Harus berintegritas, ahli, dan punya leadership yang kuat dan bagus,” tegas Ujang.

Di sisi lain, apabila Jokowi mereshuffle kabinet, Ujang melihat menteri yang berasal dari partai politik kemungkinan tidak terkena perombakan.

Sebagaimana diberitakan, isu reshuffle kabinet kembali menyeruak belakangan ini. Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Presiden bakal merombak kabinet pada Rabu (15/6/2022) mendatang. Namun, Presiden Jokowi masih membantah saat ditanya oleh awak media.

“Belum, belum, ” kata Jokowi usai meresmikan Masjid At Taufik, di kantor PDIP, Lenteng Agung, Jaksel, Rabu (8/6/2002).

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button